Selain itu, Rizal Ramli juga menegaskan jika strategi yang dilakukan merupakan strategi gagal, karena hanya ngutang dan menaikkan harga.
"Tapi kinerja selama ini selalu dibawah 6 persen karen rumusnya hanya ngutang & naikkan harga. Strategi yang gagal," pungkasnya.
Baca Juga: DKI Jakarta Terus Raih Prestasi, Ferdinand Hutahaean: Buktikan Bahwa Penghargaan Tak Salah Alamat
Sebelumnya, Sri Mulyani ,mengungkapkan bahwa untuk mencapai negara maju, Indonesia bisa belajar dari negara lain yang memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Lebih lanjut dalam cuitan terbarunya Rizal Ramli juga menyorot soal bunga hutang yan harus dibayar Indonesia yang sangat besar.
“Hanya untuk bayar bunga utang saja Rp373 Trilliun itu besar sekali. Kalo canggih, utang direstrukturisasi, swap bond yield mahal dengan murah (manfaatkan momentum negative yield),, cicilan bunga utang bisa dipotong setengahnya. Pake untuk wifi gratis dan pendidikan sak RI.” tulisnya. ***