Inovasi dan Kreativitas Jadi Kunci Utama Stimulasi Ekonomi, DPR RI: Resesi Pasti Berlalu

7 November 2020, 10:10 WIB
Ilustrasi resesi. //Pixabay//geralt

 

PR TASIKMALAYA – Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi resesi ekonomi terus digulirkan.

Di antaranya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional, pemberian subsidi terhadap pelaku usaha, relaksasi pajak dan lainnya.

Di samping itu, menurut Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi kuartal III tercatat minus 3,4 persen lebih baik daripada kuartal III yang tercatat minus 5,3 persen.

Baca Juga: Lisa BACKPINK Menyebut Gong Yoo Sebagai Tipe Idealnya, Beginilah Tanggapan Aktor 'Goblin' tersebut

Lebih lanjut, ada tiga faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi yakni ekspor, investasi, dan belanja pemerintah yang berpotensi mendorong pertumbuhan saat ini adalah belanja pemerintah.

“Namun optimisme saja tidak cukup dalam menghadapi krisis, perlu kerja keras dan kedisiplinan yang tinggi dalam menyikapi krisis kesehatan dan ekonomi saat ini,” ungkap Lestari pada Sabtu, 7 November 2020.

Politisi Nasdem ini menegaskan, dalam menyikapi kondisi resesi, pemerintah harus kreatif menyusun aneka program penyerapan anggaran sehingga menstimulasi pertumbuhan ekonomi.

“Resesi ekonomi yang dihadapi saat ini jangan membuat kita patah semangat. Pemerintah harus memiliki ‘sense of crisis’ dalam setiap kebijakan yang diambil,” tukasnya.

Baca Juga: Joe Biden Kembali Kutip Hadist Nabi Muhammad, Netizen: Terima Kasih atas Pesanmu Tentang Islam

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara mengatakan sejauh ini pemerintah dinilai telah mempercepat realisasi PEN.

Hal ini terlihat dari banyaknya program yang serapannya rendah langsung dialokasikan ke program perlindungan sosial dan penanganan kesehatan.

“Komitmen ini terus kita pantau di DPR RI, khususnya anggaran bantuan sosial agar diprioritaskan untuk menahan laju kemiskinan,” jelas Amir pada Jumat, 6 November 2020.

Pihaknya juga akan menekankan pengawasan terhadap program pemulihan ekonomi untuk tetap menjadi prioritas sehingga dipastikan penyimpangan anggaran sangat kecil.

Baca Juga: Southampton Vs Newcastle: The Saints Puncaki Klasemen Sementara Liga Inggris untuk Pertama Kalinya

“Kami juga meminta masyarakat dan pelaku usaha untuk terus berinovasi dan kreatif dalam menghadapi situasi resesi. Misalnya ada pelaku UMKM berjualan di platform daring, omsetnya masih bisa terjaga,” ucapnyia.

“Kita perlu gerakan optimisme secara nasional. Resesi ekonomi pasti berlalu, dan ekonomi Indonesai tetap menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan negara lain,” tandas Amir.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler