Wisata Mancanegara Terkena Imbas Pandemi Covid-19, Indonesia Kehilangan Miliaran Devisa

17 Oktober 2020, 15:13 WIB
Ilustrasi tempat wisata. //Pixabay/Peggy und Marco Lachmann-Anke/


PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 sudah berbulan-bulan mempengaruhi sektor perekonomian Dunia.

Salah satunya pariwisata di Indonesia yang mengalami penurunan Wisata Mancanegara.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo mengatakan jika Indonesia diperkirakan kehilangan devisa sebesar 14.5 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Juga: Perlihatkan Kartun Nabi Muhammad pada Muridnya, Seorang Guru di Prancis Tewas Ditikam

Angela saat Berbicara dalam acara “Bincang Maya Tourism Industry Post Covid-19: Survival and Revival Strategy” menekankan pentingnya berbagai upaya atau program sinergi untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.

“Indonesia diperkirakan kehilangan devisa sebesar 14,5-15,8 miliar dolar Amerika Serikat karena adanya penurunan kunjungan wisatawan mancanegara,” kata Angela dalam keterangan yang diterima RRI pada Sabtu 17 Oktober 2020 

Dia menjelaskan keterpurukan ini dikarenakan sektor pariwisata sangat mengandalkan pergerakan manusia.

Bahkan, Angela mengatakan pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, khususnya di Indonesia membuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terpuruk.

Baca Juga: Dapat Serangan Bom dari Armenia, 12 Warga Azerbaijan Meninggal Dunia dan Puluhan Orang Terluka 

Menurut data Organisasi Wisata Dunia (UNWTO), sejak Januari hingga Juni 2020 pariwisata dunia kehilangan 440 juta turis.

Oleh karena itu, ia menuturkan pihaknya mengeluarkan berbagai kebijakan dan bantuan untuk membantu para pelaku pariwisata yang terdampak oleh pandemi ini.

Di antaranya dengan membantu likuiditas usaha melalui fasilitasi relaksasi fiskal, pemanfaatan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk mendukung akses permodalan, insentif listrik berupa relaksasi tarif minimum listrik, dan pemanfaatan hotel sebagai lokasi isolasi mandiri dan untuk tenaga kesehatan.

“Sementara untuk ketahanan pekerja pariwisata, kami melihat ada urgensi untuk mendistribusikan bantuan langsung karena banyak pekerja yang dirumahkan bahkan mengalami PHK,” ucapnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs RRI. 

Baca Juga: Ngotot Minta PM Thailand Mengundurkan Diri, Sebagian Demonstran Alami Luka-luka  

Dia menjelaskan sudah memfasilitasi bantuan sosial bagi pekerja pariwisata bersama Kementerian Sosial dan ini terus berjalan, fasilitasi kartu prakerja dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, serta akses pengurangan pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan.

Di samping itu Kemenparekraf juga mendistribusikan bantuan pangan darurat langsung ke pelaku pariwisata.

Angela juga mengungkapkan bahwa Kemenparekraf telah menyiapkan dan segera menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp 3,3 triliun bagi pelaku usaha pariwisata hotel dan restoran serta pemerintah daerah.

“30 persen dari dana hibah ditujukan untuk membantu pemerintah daerah dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tambahnya.

Baca Juga: Jangan Gugup! Berikut Tips Menghadapi 7 Tahapan Seleksi Kerja

Sementara 70 persen dialokasikan untuk membantu pelaku usaha hotel dan restoran dalam menjalankan operasional kesehariannya, dan dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Selain itu, kami juga telah mengalokasikan lebih dari 119 miliar untuk sertifikasi CHSE secara gratis dengan lembaga independen, yang ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap sektor pariwisata,” tambahnya.

Sementara, untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata Tanah Air, ia menuturkan pihaknya akan memberdayakan wisatawan nusantara melalui program diskon pariwisata yang rencananya akan diluncurkan pada 2021 atau setelah vaksin Covid-19 rampung.

Baca Juga: 5 Rahasia Langsing Wanita Korea, Salah Satunya Berjalan Kaki

“Diskon pariwisata ini gunanya untuk mendorong paket wisata domestik. Karena di masa pandemi ini, selain faktor kepercayaan masyarakat atas kebersihan destinasi wisata, daya beli masyarakat juga tengah menurun di masa pandemi ini,” pungkas Angela.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler