PR TASIKMALAYA - Dalam laporan Bank Dunia, status Indonesia telah naik dari lower middle income country menjadi upper middle income.
Kabar baik itu disampaikan oleh Joko Widodo dalam unggahan di akun Istagram pribadinya, @jokowi.
Di tengah pandemi Covid-19, Jokowi justru menyatakan bahwa Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia tahun 2019 naik menjadi USD 4.050 dari posisi sebelumnya USD 3.840.
Baca Juga: Hadiri Hajatan yang Dimeriahkan oleh Rhoma Irama, Tamu yang Hadir akan Menjalani Rapid Test
Ia mengungkapkan bahwa kabar baik tersebut patut untuk disyukuri oleh seluruh rakyat.
Jokowi juga mengatakan bahwa hal tersebut harus dijadikan sebagai peluang agar Indonesia bisa terus maju, melakukan lompatan kemajuan.
Selain itu juga hal ini harus dijadikan sebagai sesuatu yang membuat negara berpenghasilan tinggi dan keluar dari middle income.
Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul Di Tengah Pandemi Covid-19, Jokowi Umumkan Kabar Baik Terkait Laporan Bank Dunia untuk Indonesia.
Baca Juga: Dikabarkan Menjadi Lebih Pendiam, V BTS Justru Punya Kisah saat Bekerja Keras di Tengah Penyakitnya
Sebelumnya, pada tanggal 1 Juli 2020, Bank Dunia menaikkan status Indonesia menjadi upper middle income country.
Dikutip dalam Setkab, Bank Dunia membuat klasifikasi negara berdasarkan GNI per capita dalam 4 kategor.
Keempat kategori tersebut adalah Low Income dengan GNI USD 1.035, Lower Middle Income dengan GNI USD 1.036 hingga USD 4,045, Upper Middle Income dengan GNI USD 4.046 hingga USD 12.535 dan High Income dengan GNI lebih dari USD 12.535.
Bank Dunia menggunakan klasifikasi tersebut sebagai salah satu untuk menentukan suatu negara memenuhi syarat dalam menggunakan fasilitas dan produk Bank Dunia, termasuk loan pricing atau harga pinjaman.
Baca Juga: Viral Video Kelabang Raksasa Tengah Merayap di Dinding, Warganet Dibuat Merinding
Kenaikan status Indonesia membuktikan ketahanan ekonomi Indonesia dan kesinambungan pertumbuhan yang terjaga dalam beberapa tahun terakhir.
Peningkatan status ini dapat memperkuat kepercayaan serta persepsi investor, mitra dagang, mitra bilateral dan mitra pembangunan atas ketahanan ekonomi Indonesia.
Status ini pun diharapkan dapat meningkatkan investasi, memperbaiki kinerja current account, mendorong daya saing ekonomi dan memperkuat dukungan pembiayaan.*** (Tita Salsabila)