Pindah dari Malaysia ke Indonesia, Hyundai Siap Bawa Investasi Sebesar Rp 27,9 Triliun

10 Februari 2021, 21:45 WIB
Hyundai Santa Fe 2020. Hyundai pindahkan kantor pusat regional Asia Pasifik di Indonesia dan siap bawa investasi Rp27, 9831 triliun.* /Instagram.com/@puentehills_hyundai

PR TASIKMALAYA – Hyundai Asia Pasifik secara resmi akan merelokasi kantor pusat regionalnya dari Malaysia ke Indonesia.

Relokasi kantor regional Hyundai Asia Pasifik, dibersamai juga dengan adanya investasi yang mencapai 1,5 miliar dolar Amerika Serikat dan 500 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp27,9831 triliun.

Investasi tersebut digunakan untuk pembangunan jaringan dealer Hyundai Asia Pasifik, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Kamu Pelaku Usaha? Cek Nomor KTP di eform.bri.co.id, BRI Salurkan BLT UMKM Rp2,4 Juta hingga 18 Februari 2021

Besarnya investasi yang ditanamkan oleh Hyundai menunjukan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri otomotif.

Khususnya, industri kendaraan bermotor listrik yang kini tengah menjadi salah satu unggulan Hyundai.

Apa yang dilakukan oleh Hyundai, disambut baik oleh Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang merupakan Ketua MPR RI dan juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI).

Baca Juga: Punya KIS Jangan Disimpan! Cek dtks.kemensos.go.id Cairkan BST Rp300 Ribu Februari 2021

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi MPR, Bamsoet mengatakan bahwa mobil listrik produksi Hyundai, akan dijadikan official car oleh IMI.

“Mobil listrik IONIQ yang diproduksi Hyundai, yang kini dijadikan official car oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI), maupun model varian lainnya yang akan diluncurkan Hyundai, semakin menggeliatkan persaingan produsen kendaraan listrik dunia,” tutur Bamsoet.

Bamsoet menambahkan, kehadiran Hyundai sebagai produsen otomotif kendaraan listrik, akan menambah variasi pilihan bagi konsumen.

Baca Juga: Jajan di Kantin hingga Staycation di Hotel, ShopeePay Hadirkan Cashback 30 Persen

“Jika sebelumnya warga dunia hanya mengenal Tesla, kini peta persaingan sudah semakin ketat dengan hadirnya Hyundai. Persaingan sehat seperti ini justru semakin bagus bagi konsumen, karena memiliki banyak pilihan,” ujar Bamsoet.

Menurut Bamsoet, ketatnya persaingan produsen kendaraan listrik dunia akan mendatangkan keuntungan bagi Indonesia.

Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara pemilik cadangan nikel terbesar dunia.

Baca Juga: Ekonomi Triwulan IV 2020 Meningkat, Menko Airlangga Optimis Kuartal I 2021 di Zona Positif

“Kehadiran Hyundai dan kemungkinan juga Tesla di Indonesia harus dijadikan momentum bagi kebangkitan industri kendaraan listrik Indonesia,” terang Bamsoet.

“Selain untuk membuka lapangan pekerjaan, juga untuk proses alih transfer teknologi,” sambungnya.

Hadir dalam pertemuan tersebut Vice President Hyundai Motor Asia Pacific Headquarter Lee Kang Hyun, Presiden Direktur PT Hyundai Motors Indonesia Sung Jong Ha, serta Presiden Direktur Hyundai Mobil Indonesia Denny Siregar.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: MPR

Tags

Terkini

Terpopuler