PR TASIKMALAYA – Telah beredar sebuah pesan berantai di media sosial facebook juga whatsapp memuat unggahan informasi yang mengklaim bahwa ide Al Quran nusantara sudah mulai di realisasikan.
Kemudian disebutkan juga bahwa Al Quran palsu telah dibagikan ke sekolah-sekolah.
Hasil penelusuran tim PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari berbagai sumber, ternyata klaim tersebut merupakan pelintiran daur ulang.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Dorce Gamalama Resmi Jadi Sopir Pribadi Raffi Ahmad
Kemenag pada tahun 2016 sudah mengklarifikasi bahwa kata “awliya” disebutkan 42 kali, diterjemahkan beragam sesuai konteksnya.
Menurut Pgs Kepala Lajnah Pentasgihan Mushaf Alquran (LPMQ) Kemenag, Mukhlis M Hanafi menjelaskan bahwa hal tersebut Merujuk kepada Terjemahan Alquran Kementerian Agama edisi revisi 1998-2002.
Seperti dijelaskan dalam unggahan akun Instagram Turn Back Hoax, dalam surah Ali Imran [3] ayat 28, an-Nisa [4] ayat 139 dan 144, serta al-Maidah [5] ayat 57, misalnya, kata awliya diterjemahkan sebagai pemimpin.
Baca Juga: Kolom Komentar Dinonaktifkan, YouTube Deteksi Vlog Milik Park Bo Young Sebagai Video Anak
Sedangkan dalam surah al-Maidah [5] ayat 51 dan al-Mumtahanah [60] ayat 1, diartikan dengan teman setia.
“Dalam surah at-Taubah [9] ayat 23 dimaknai dengan pelindung, dan dalam surah an-Nisa [4] diterjemahkan dengan teman-teman,” kata Muchlis.”
Kemudian sebagai tembahan informasi klarifikasi, Mukhlis mengimbau agar dihentikannya upaya memecah belah dan membingungkan masyarakat dengan postingan-postingan seperti itu. Itu masalah khilafiyah.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Sebuah Penelitian Ungkap Telan Sperma Dapat Sembuhkan Pasien Covid-19?
“Tidak semua masyarakat kita siap menerima perbedaan semacam itu. Itu ranah para ulama untuk membicarakannya.” ujar Mukhlis
Disisi lain, Direktur PT Iqro Indonesia Global, Andhi Raharjo menyebut bahwa Semua penerbit Alquran di Indonesia menggunakan terjemahan yang sama.
Dampak beredarnya isu perubahan tafsir Al Maidah ayat 51 terhadap penerbit akan sangat luar biasa merugikan. Akibatnya bisa fatal jika produk tertentu difoto kemudian disebarkan ke media sosial.
Baca Juga: Era New Normal, KA Reguler akan Dioperasikan Kembali Secara Bertahap
Dengan demikian pesan berantai yang berisi ide Al Quran Nusantara sudah mulai di realisasikan itu klaim yang salah.
Nyatanya hal tersebut telah diungkap oleh Pgs Kepala Lajnah Pentasgihan Mushaf Alquran (LPMQ) Kemenag, Mukhlis M Hanafi yang menjelaskan bahwa hal tersebut Merujuk kepada Terjemahan Alquran Kementerian Agama edisi revisi 1998-2002.
***