Virus mati sendiri bergantung pada temperatur dan kelembaban
Klaim: “Karena virus ini bukan makhluk hidup, tetapi molekul protein, virus ini tidak dibunuh, tetapi membusuk dengan sendirinya. Waktu penguraiannya tergantung pada temperatur, kelembaban, dan jenis bahan apa yang ditempeli.”
“Seperti disebutkan, hancurnya atau hilangnya kemampuan virus untuk menginfeksi bergantung pada temperatur, kelembaban dan jenis benda yang dihinggapinya,” ujar Keitel yang merupakan profesor virologi molekuler dan mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Baylor.
Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19, Delapan Daerah di Jawa Barat Tunda Pilkada Serentak 2020
Virus ini rapuh, sehingga sabun atau deterjen adalah ‘obat terbaik’
Klaim: “Virus ini sangat rapuh, satu satunya yang melindungi adalah lapisan tipis lemak di bagian luar. Itu lah sebabnya sabun atau detergent apapun adalah obat penangkal yang paling bagus, karena busa menghilangkan lemak (itu lah sebabnya kita harus banyak menggosok selama 20 detik untuk membuat banyak busa). Dengan melarutkan lapisan lemak, molekul protein terurai sendiri.”
“Sabun dan deterjen adalah cara efektif untuk membantu menghilangkan virus dari tangan,” kata Keitel, namun “meskipun deterjen diperlukan untuk menghilangkan kotoran dan bisa memiliki efek dalam inaktivasi virus, efek utamanya adalah gesekan (menggosok permukaan) dan membersihkan virus.”
Panas melelehkan lemak, sehingga air panas membantu melawan virus
Klaim: “Panas melelehkan lemak, jadi sangat bagus memakai air di atas suhu 25°C untuk mencuci tangan, baju dan apapun. Air panas juga membuat lebih banyak busa dan membuatnya lebih berguna.”
Baca Juga: Masih Tak Peduli Larangan Mudik, Para Pemudik dari Zona Merah ke Ciamis Capai Puluhan Ribu