Dengan demikian, mengutip nama kampus tersebut dapat membuat informasi terlihat lebih meyakinkan.
Namun, Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins mengatakan bahwa lembaga itu tidak ada kaitannya dengan poin-poin dalam unggahan tersebut.
Baca Juga: Imbas Covid-19 di Denmark, Perhelatan Piala Thomas dan Piala Uber 2020 Diundur ke Oktober
Dalam akun Facebook miliknya, pihak universitas mengatakan bahwa banyak sekali rumor yang mengutip ahli imunolgi dan penyakit menular dari kampus tersebut dan menyebar selama masa krisis pandemi Covid-19.
Seorang juru bicara Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins juga mengatakan “kami tidak punya informasi” apakah Irene Ken atau putrinya benar-benar ada.
Beberapa poin dalam unggahan itu juga problematik. AFP menjabarkan poin-poin tersebut di bawah ini.
Baca Juga: Cek Fakta: Viral Video Gadis Garut Pingsan karena Mengidap Corona, Ternyata Putus Cinta
Virus ini mengubah sel menjadi ‘penyerang’ dan ‘pengganda’
Klaim: “Virus ini bukan suatu makhluk hidup, tetapi suatu molekul protein (DNA) yang tertutup oleh lapisan lemak pelindung, yang bila diserap oleh sel-sel lendir di mata, hidung atau rongga mulut, akan berubah struktur gen-nya (bermutasi), dan mengubahnya menjadi sel-sel penyerang dan pengganda.”