Hoaks atau Fakta: Benarkah Kematian Burung Pipit di Cirebon karena ‘Chemtrail’ dan Gelombang 5G?

- 24 September 2021, 21:53 WIB
Beredar narasi yang menyebut kematian ribuan burung pipit di lingkungan balai kota Cirebon akibat chemtrail dan radiasi gelombang 5G.
Beredar narasi yang menyebut kematian ribuan burung pipit di lingkungan balai kota Cirebon akibat chemtrail dan radiasi gelombang 5G. /Antara Jabar/Ayu Khania Pranisitha

PR TASIKMALAYA – Beredar narasi yang menyatakan bahwa ribuan burung pipit mati di depan Balai Kota Cirebon disebabkan chemtrail dan juga frekuensi radiasi gelombang 5G.

Beberapa waktu lalu memang terjadi anomali alam ketika ribuan burung pipit mati di depan balai kota Cirebon, Jawa Barat.

Setelahnya, beredar narasi yang menyatakan kematian ribuan burung pipit itu disebabkan oleh chemtrail dan juga radiasi gelombang 5G.

Baca Juga: Tretan Muslim dan Praz Teguh MLI Makan Ayam Geprek Super Pedas, Ada yang Sampai Muntah!

Satuan Tugas Jabar Saber Hoax kemudian memberikan klarifikasi terkait narasi yang beredar mengenai penyebab kematin burung pipit tersebut.

"Ribuan Burung Pipit mati di balai Kota Cirebon? Virus bikinan manusia itu ya begini. Akibat nyebar racun di udara ya begini jadinya,” tulis narasi yang beredar.

“Cuma ada dua kemungkinan: akibat chemtrail atau radiasi frekuensi 5G. Sesekali lihatlah langit di atas, bahaya racun sedang disebar, jangan terlalu nunduk baca Sosmed di HP Android,” sambungnya.

Baca Juga: Beri Hadiah Spesial kepada Ria Ricis dan Teuku Ryan, Judika: Pasti Cocok Banget

Dipantau PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan di akun Instagram jabarsaberhoaks pada Jumat, 24 September 2021 berikut fakta sebenarnya penyebab kematian ribuan burung pipit di depan balai kota Cirebon itu.

“Hasil verifikasi fakta Jabar Saber Hoaks, Pemerintah Kota Cirebon dan BKSDA Jawa Barat menyatakan, penyebab kematian burung-burung tersebut karena cuaca ekstrem yang melanda Kota Cirebon, bukan karena Chemtrail dan radiasi frekuensi 5G,” ujarnya.

Verifikasi narasi yang menyebut ribuan burung pipit mati di Cirebon akibat chemtrail dan radiasi gelombang 5G.
Verifikasi narasi yang menyebut ribuan burung pipit mati di Cirebon akibat chemtrail dan radiasi gelombang 5G. Instagram/@jabarsaberhoaks

“KESIMPULAN: Rumor yang menyebut, di Cirebon Jawa Barat, ribuan burung pipit mati karena Chemtrail dan radiasi frekuensi 5G adalah tidak benar (misleading content),” tuturnya menegaskan.

Baca Juga: Presiden Moon Jae In Serukan Akhiri Perang dengan Korea Utara, Ini Jawaban Pembantu Kim Jong Un

Fenomena matinya ribuan burung pipit di kota Cirebon itu bisa menjadi indikator yang baik terkait dengan kondisi alam sekitar kita saat ini.

Burung pipit itu bisa menjadi bioindikator terkait seberapa jauh kerusakan alam yang sudah terjadi, secara khusus di negara ini.

Beberapa jenis hewan memang peka terhadap perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap dirinya, contohnya; ikan, moluska, ekinodermata, krustase, dan juga cacing.

Baca Juga: Tes Psikologi: Mana yang Bukan Keluarga? Jawabannya Ungkap Gambaran Hubunganmu dengan Orang Lain

Penelitian yang dilakukan dua peneliti dari BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) Muhammad Reza Cordovas dan Triyoni Purbonegoro tentang bioindikator menjelaskan pengaruh toksisitas (racun) terhadap makhluk hidup bisa diketahui dari beberapa hewan.

Bahkan, ada penelitian terkait dengan tingkat kandungan merkuri pada tubuh beberapa burung air di perairan Gorontalo dan Sulawesi Utara.

Jadi, dapat dipastikan narasi tentang penyebab kematian burung pipit di kota Cirebon karena chemtrail dan radiasi gelombang 5G tersebut adalah hoax.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Instagram @jabarsaberhoaks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x