Hoaks atau Fakta: Benarkah Mengenakan Masker Selama Setahun Dapat Picu Penyakit Kanker?

- 24 Februari 2021, 12:15 WIB
Ilustrasi masker
Ilustrasi masker /PIXABAY

PR TASIKMALAYA - Sebuah postingan yang berpotensi memicu pemahaman keliru masyarakat terkait penggunaan masker, telah viral di Facebook sejak akhir Januari 2021.

Postingan itu memberi penjelasan bagaimana mengenakan masker selama satu tahun dapat mengakibatkan timbulnya penyakit kanker.

Menurut penjelasan tersebut, kanker disebabkan oleh racun karbon dioksida yang terus menerus dihirup dengan penggunaan masker dalam jangka waktu yang lama.

 Baca Juga: Diduga Empat Nakes Covid-19 Jadi Tersangka ‘Penistaan Agama’, Addie MS: Dadaku Sesak!

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, postingan yang viral di sosial media Facebook itu berisi sebagai berikut:

"Apa lagi, ya, yang diimpor dari Tiongkok, ya? Virus sudah, instalasi fasilitas pengobatan virus corona untuk rumah sakit sudah. Jarum suntik sudah, masker sudah, detektor virus sudah. Vaksin Corona sudah," katanya.

"Oh iya, nanti ada lagi diimpor Tiongkok untuk pengobatan kanker paru paru beserta obatnya. Karena Tiongkok sudah menyiapkan semuanya, Tiongkok sudah tahu jika orang make masker monoton selama setahun lebih orang bisa kena kanker paru-paru karena racun karbon dioksida yang di hirup terus," tutupnya.

 Baca Juga: Anies, Ganjar, dan RK Diejek Karena Banjir, Dahnil Anzar: Momentum Memuaskan Kebencian Politik

Tetapi, apakah benar penggunaan masker selama setahun penuh dapat menyebabkan kanker?

Berdasarkan penelahaan yang dilakukan oleh Antara, pemaparan yang menyebut bahwa penggunaan masker bisa memicu kanker merupakan informasi yang salah atau hoaks.

Bahkan para penyedia layanan kesehatan telah mengenakan masker dalam jangka waktu yang panjang selama bertahun-tahun.

 Baca Juga: Jelaskan Tiga Skenario Solusi Penurunan Indeks Demokrasi, Fahri Hamzah: Saya lebih Setuju Skenario Kedua

Hal tersebut membuktikan bahwa mengenakan masker tidak menyebabkan dampak negatif, sebagaimana penjelasan yang diberikan oleh laman mayoclinichealthysystem.org.

Para pakar kesehatan di Mayo Clinic Health System, sebuah penyedia layanan kesehatan asal Inggris, menyampaikan pemahaman terkait hal ini.

Diterangkan di laman itu bahwa karbon dioksida akan keluar secara bebas dari sisi masker ketika penggunanya bernafas.

 Baca Juga: Stasiun Semarang Tawang Kembali Tergenang Banjir Sejumlah KA Alami Keterlambatan

Mayo Clinic Health juga membantah pernyaataan jika masker dapat menyebabkan terhirupnya karbon dioksida ke dalam tubuh.

Sementara itu, Kominfo melaporkan bahwa masker medis dan kain, tidak mengurangi kadar oksigen yang masuk atau menambah kadar karbon dioksida di dalam masker.

Hal ini disebabkan karena molekul oksigen dan karbon dioksida yang kecil.

Sehingga, informasi yang menyebutkan bahwa mengenakan masker secara terus menerus dalam waktu yang lama adalah hoaks.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x