Hoaks atau Fakta: Benarkah 48 Orang Meninggal di Korea Selatan Setelah Vaksin Covid-19?

31 Oktober 2020, 06:31 WIB
ILUSTRASI vaksin Covid-19.*/pikiran rakyat /pixabay

PR TASIKMALAYA – Tersebar luas, sebuah artikel dengan judul “Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, 48 Orang Meninggal Usai Divaksin Corona,” artikel tersebut diterbitkan di salah satu situs daring reqnews.com pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Artikel tersebut bahkan menjadi viral karena tersebar di berbagai aplikasi pesan percakapan instan, seperti WhatsApp atau media sosial.

Berdasarkan keterangan yang ditulis di dalam artikel tersebut, vaksin Covid-19 dituliskan kembali ‘makan’ korban sebanyak 48 orang meninggal dunia setelah divaksin di Korea Selatan.

Baca Juga: Diduga Gabung ISIS, Indonesia Dikabarkan Bakal Deportasi 3 Orang Uighur ke Tiongkok

Artikel tersebut menjelaskan, informasi didapat dari pengumuman yang dikeluarkan otoritas Korea Selatan, pada Sabtu 24 Oktober 2020.

Bahkan, seorang pengguna Facebook Yandri Al-genzi membagikan artikel dengan judul yang sama ke sebuah grup publik TAUSIYAH HIJRAH.

Selain itu, tautan milik situs daring BLASBLUNEWS.COM yang diunggah ke grup dengan anggota 250 ribu pengikut Facebook, hingga Jumat, 30 Oktober 2020 telah mendapatkan 126 respon dan telah dibagikan sebanyak 17 kali.

Tapi, apakah benar terdapat 48 orang meninggal di Korea Selatan setelah divaksin Corona?

Penjelasan:

Baca Juga: Vaksinasi Masih Dalam Tahap Persiapan, Keberhasilan Dinilai Berada di Tangan Masyarakat

Seperti yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA, kabar yang menyatakan ada 48 orang meninggal setelah divaksin Covid-19 di Korsel merupakan informasi HOAKS.

Faktanya, ke-48 orang tersebut meninggal setelah mendapatkan vaksin influenza, BUKAN vaksin Corona.

Vaksin Influenza tersebut diberikan untuk menghadapi musim dingin.

Bahkan, pemberian vaksin tersebut tidak hanya di Korea Selatan, namun juga di Tiongkok, dan Singapura.

Baca Juga: Tiga Menteri Dipertahankan, Relawan Jokowi Minta Presiden Reshuffle Kabinet

Berdasarkan berita yang dipublikasi ANTARA, pada Minggu, 25 Oktober 2020 Singapura menghentikan pemberian vaksin tersebut, namun Korea Selatan tetap melanjutkan pemberian vaksinasi flu tersebut.

Oleh karena itu, 48 orang meninggal setelah divaksin Covid-19 di Korea Selatan adalah informasi yang bohong.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler