Namun saat pasien tersebut diberikan suplemen vitamin D, pertumbuhan kankernya melambat dengan nyata.
Baca Juga: Diduga Teroris, Tim Densus 88 Geledah Sebuah Kontrakan di Sleman
Meskipun vitamin D dapat diperoleh dari suplemen, pakar kesehatan setuju cara terbaik untuk mendapatkan vitamin D adalah dengan menghabiskan waktu di luar ruangan, berjemur dalam sinar matahari yang hangat.
Selain itu, vitamin D saat di konversi (diubah) di dalam tubuh akan menjadi hormon yang menjaga berbagai proses metabolisme berjalan lancar.
Proses metabolisme ini salah satunya dapat membuat diri selalu waspada dan otak berfungsi dengan efisien. Demikian pula, vitamin D dapat meningkatkan kemapuan sel imun melawan infeksi.
Baca Juga: BMKG Temukan Fakta Rekaman yang Disangka Gempa
Hal tersebut terjadi karena, vitamin D dianggap mengurangi keganasan penyakit autoimun, mulai dari penyakit tiroid hingga lupus.
Lebih lanjut, kecukupan vitamin D akan meningkatkan suasana hati, menurunkan berat badan, dan membantu untuk melawan infeksi serta menangkal penyakit.
Selain sinar matahari dan suplemen, vitamin D juga terdapat dalam produk makanan. Diantaranya terdapat pada ikan berlemak dari perairan dingin (teri, sarden, dan tuna) dan kuning telur.
Baca Juga: Sah! Pemerintah Tetapkan Biaya Maksimal Tes PCR Rp 900 Ribu