Hindari 5 Hal Ini Agar Warna Rambut Tidak Cepat Pudar

13 Oktober 2020, 07:00 WIB
Warna rambut idola K-Pop men jadi trend di 2020. /Instagram

PR TASIKMALAYA - Tren mewarnai rambut kini semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia dari berbagai usia.

Berbagai teknik dan warna yang digunakan saat ini juga semakin beragam dan penuh kreasi.

Namun demikian, rambut yang telah diwarnai membutuhkan perawatan yang ekstra agar tidak rusak dan tetap sehat.

Baca Juga: Tri Rismaharini Gelar Temu Bunda PAUD se-Kota Surabaya

Selain itu, rambut yang telah diwarnai juga membutuhkan perawatan khusus agar warnanya dapat bertahan lebih lama dan mempunyai warna yang sesuai dengan yang diharapkan.

Warna rambut menjadi pudar atau dikenal juga dengan istilah brassy sebenarnya bisa terjadi seiring frekuensi keramas yang sering.

Namun, kondisi ini bisa ditahan lajunya atau diperlambat dengan dengan perawatan khusus.

Baca Juga: WHO: Lockdown Membuat Masyarakat Miskin Menjadi Lebih Miskin

"Pada dasarnya rambut yang diwarnai akan pudar dan menguning perlahan-lahan seiring dengan seringnya frekuensi keramas.

"Namun ada hal-hal yang patut diperhatikan untuk menghindari hasil warna rambut cepat kembali pudar atau brassy," kata Head of Education L'Oréal Professionnel, Indra Tanudarma dalam siaran tertulisnya, Sabtu, 9 Oktober 2020.

Dikutip dari Antara, berikut lima hal yang perlu dihindari agar rambut tidak cepat pudar:

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin: UU Cipta Kerja Upaya Tingkatkan Daya Saing Global

1. Keramas pakai air yang terlalu panas dan terlalu sering

Keramas menggunakan air yang terlalu panas dan sering setelah mewarnai rambut dapat semakin mempercepat hilangnya warna.

Indra menyarankan, keramas dua hari sekali sudah cukup untuk menjaga rambut dan kulit
kepala tetap bersih, dan warna tidak semakin cepat hilang.

Baca Juga: Akhirnya, Vaksin Covid-19 dari Tiongkok Bakal Tiba Bulan November

2. Pakai sampo yang kurang tepat

Rambut yang diwarnai membutuhkan perawatan yang tepat agar tak mudah luntur dan memudar. Dalam memilih sampo, cobalah mempertimbangkan produk yang bebas sulfat (sulfate-free).

Untuk mengetahui sampo yang mengandung sulfat atau deterjen, kitadapat melihat kadar busa ketika keramas.

Baca Juga: Waspada! Virus Corona Bisa Bertahan di Uang Kertas Hampir Sebulan

Semakin banyak busa yang muncul, maka semakin banyak pula kandungan sulfat yang berujung pada semakin cepat menghilangkan warna rambut.

Selain sampo, perhatikan juga teknik keramas. Indra merekomendasikan memijit kulit kepala secara menyeluruh tapi tidak terlalu kasar.

3. Tidak jeli dalam pilih kondisioner

Sama seperti frekuensi keramas, penggunaan kondisioner juga harus ideal yakni dua hari sekali.

Baca Juga: HUT TNI Ke-75, Keslap TMMD Reguler Brebes Lanjutkan Sunat Gratis

Saat ini, ada beragam kondisioner yang tersedia di pasaran, termasuk yang mengandung blue violet pigment untuk menetralkan warna kuning, membuat warna rambut tetap cool dan
tidak terlalu brassy.

4. Tidak gunakan masker rambut

Kualitas rambut yang baik bisa didapatkan jika merawatnya secara lengkap. Menggunakan masker rambut, menjadi salah satu bagian perawatan yang sebaiknya tidak dilewatkan.

5. Terlalu sering gunakan alat catok yang terlalu panas

Sebaiknya kurangilah penggunaan alat mekanik seperti alat catok. Jika perlu menggunakannya, jangan naikkan suhu catok mencapai lebih dari 160 derajat Celcius.

Baca Juga: Polemik UU Cipta Kerja, Puan: Kalau Belum Sempurna, Masih Bisa Diperbaiki

Kemudian, ketika mencatok atau mengeringkan rambut, gunakan produk anti-humidity agar rambut tidak kering.

Selain kelima teknik yang sudah dipaparkan, Indra juga menyarankan untuk terus melakukan konsultasi dengan hairdresser mencari solusi tepat walaupun tengah stay at home.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler