PIKIRAN RAKYAT - Untuk kalian yang sedang merasakan getaran yang tidak biasa dalam diri, percayalah itu salah satu anugerah terindah yang diberikan Tuhan bernama cinta.
Namun di bagian organ mana letak sesuatu yang dinamakan cinta itu? Jawabannya adalah hati.
Setiap insan manusia diberikan rasa cinta oleh Tuhan, berbicara tentang manusia, ada segelintir orang yang diciptakan Tuhan dengan tangan indah dengan menuliskan kata-kata yang tidak biasa.
Baca Juga: Usai Jalani Karantina Virus Corona di Natuna, WNI Asal Tasikmalaya Ingin Kembali ke Wuhan
Kata-kata tersebut menjelma menjadi tulisan indah dan bisa membuat setiap orang yang membacanya merasa haru.
Tulisan tersebut terdiri dari larik dan bait yang akhirnya kita sebut Puisi.
Berikut Karya Puisi yang ditulis oleh tangan-tangan indah penyair legendaris Indonesia:
Baca Juga: Rawan Terjadi Pergerakan Tanah, Longsor Jebol Dinding SMPN 3 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya
1. Puisi Aku Ingin Karya: Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu
Dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat
Diucapkan kayu kepada api
Yang menjadikannya abu..
Aku ingin mencintaimu
Dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat
Disampaikan awan kepada hujan
Yang menjadikannya tiada
Baca Juga: Rawan Terjadi Pergerakan Tanah, Longsor Jebol Dinding SMPN 3 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya
3. Puisi Aku Karya: Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
3. Puisi Hidupku, Jiwaku Karya: Taufiq Ismail
Aku menulis dari hati
Aku meletakkan emosiku menjadi seni
Aku melukis gambar harapan
Mendinginkan hati mereka yang pecah
Kata-kataku yang begitu keras, membuat mereka berteriak
Untuk memanggil jiwa mereka, aku sangat bangga
Ada cahaya, ada kegelapan juga
Hidup adalah medan perang, mereka berjalan melaluinya
Hati yang patah dan jiwa yang rapuh, adalah tugasku
Untuk memasang harapan dan tersenyum
Baca Juga: Diduga Ugal-ugalan dan Gagal Salip Bus Mini, Pick Up Masuk Jurang di Salawu Tasikmalaya
4. Puisi Surat Cinta, Karya: W.S Rendra
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur mainan
anak-anak peri dunia yang gaib.
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah
Wahai, Dik Narti,
aku cinta kepadamu!
Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya.
Baca Juga: Gelontorkan Dana Rp 211 MilIar untuk Kabupaten Sumedang, Ridwan Kamil Harapkan Kemajuan Desa
5. Puisi Tapi Karya: Sutardji Calzoum Bachri
aku bawakan bunga padamu
tapi kau bilang masih
aku bawakan resahku padamu
tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
tapi kau bilang meski
aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padamu
tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau
tanpa apa aku datang padamu
wah!***