Perusahaan TikTok Masih Pertimbangan Kemungkinan Adanya Monetisasi Konten di Platformnya

- 17 September 2020, 13:42 WIB
Ilustrasi aplikasi TikTok.
Ilustrasi aplikasi TikTok. /Pixabay/Nikuga/

PR TASIKMALAYA - Perusahaan teknologi dan layanan berbagi video pendek TikTok, masih mempertimbangkan untuk memungkinkan adanya monetisasi konten di platformnya.

Sebagai informasi, monetisasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menjadikan kanal atau konten seorang kreator untuk mendapatkan sejumlah penghasilan.

"Rencana (monetisasi) ini masih dibicarakan di internal dan perlu ditelaah lagi lebih lanjut," ungkap Head of User and Content Operations TikTok Indonesia, Angga Anugrah Putra melalui diskusi media secara virtual, Kamis 17 September 2020.

Baca Juga: Emas Berjangka Menguat Tiga Hari Berturut-turut pada Akhir Perdagangan Kamis Pagi ini

Angga menambahkan, beberapa hal yang dipertimbangkan termasuk pembagian pendapatan (revenue).

Jika dibandingkan dengan platform video lain, kreator biasanya menyisipkan iklan di tengah-tengah konten videonya.

Sementara, TikTok sendiri, karena durasi video yang pendek, iklan biasanya hadir di halaman utama (For You Page) pengguna, bukan di laman profil kreator.

"Untuk ads sendiri sudah ada di TikTok, tapi adanya di For You Page-nya, bukan di page kreator," jelas Angga, dikutip dari ANTARA. 

Baca Juga: Diboikot Donald Trump, Salah Satu Perusahaan AS Akan Disuntik Dana oleh Alibaba Group Milik Jack Ma

Angga mengatakan bahwa bukan hal yang tidak mungkin bagi kreator untuk mencari penghasilan melalui TikTok.

Terdapat salah satu fitur yang memungkinkan pengguna atau penonton untuk berdonasi kepada kreator idolanya.

"Ada livestreaming dimana penonton bisa mengirimkan uang untuk kreator/streamer. Selain itu, TikTok sendiri sangat terbuka dan kreator saat ini pun punya endorsement hingga brand sendiri. (TikTok) sudah jadi home of exposure (untuk brand)," ujar Angga.

Baca Juga: KPU Izinkan Gelar Konser Kampanye 2020, DPR Imbau Calon Kepala Daerah untuk Kembali Mempertimbangkan

Sebelumnya, Head of Communications TikTok Indonesia Chatrine Siswoyo mengatakan bahwa kreator TikTok bisa saja mendapatkan deals tertentu dengan sebuah produk atau merek.

Bahkan TikTok pun dapat menghubungkan antara kedua belah pihak.

Terdapat pula TikTok For Business beberapa waktu lalu yang dapat digunakan pelaku bisnis kecil (UMKM) hingga besar untuk mempromosikan produknya melalui program "Back to Business".***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah