Dirjen SDPPI Kemkominfo Beberkan Perkembangan Terkini dan Manfaat Jaringan 5G di Indonesia

- 23 November 2021, 11:35 WIB
Dirjen SDPPI kominfo, Ismail menjadi bintang tamu dalam konten YouTube Helmy Yahya Bicara untuk membahas jaringan 5G di Indonesia
Dirjen SDPPI kominfo, Ismail menjadi bintang tamu dalam konten YouTube Helmy Yahya Bicara untuk membahas jaringan 5G di Indonesia /Tangkapan layar YouTube/@Helmy Yahya Bicara

PR TASIKMALAYA - Tiga operator seluler di Indonesia mulai mengembangkan jaringan 5G sejak pertengahan 2021 ini.

Telkomsel menjadi operator seluler pertama yang mendeklarasikan jaringan 5G di Indonesia, lalu diikuti oleh Indosat dan XL dengan area yang masih terbatas.

Di tahun 2024 nanti, pemerintah menargetkan jaringan 5G sudah bisa digunakan di 13 daerah di Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga menargetkan jaringan 5G dapat tersedia di ibukota baru Indonesia dan lima daerah destinasi wisata super prioritas.

Baca Juga: Bastian Steel dan Sitha Marino Diisukan Segera Menikah, Begini Tanggapan sang Penyanyi

Hal tersebut disampaikan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kemkominfo, Dr. Ir. Ismail S.T.,M.T. yang menjadi bintang tamu dalam konten YouTube Helmy Yahya Bicara.

Ismail lalu menjelaskan berbagai keunggulan jaringan 5G dibandingkan 4G.

"Pertama adalah kecepatan, bisa 10 hingga 20 kali lipat dibandingkan 4G," kata Ismail, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara pada 22 November 2021.

"Kedua yaitu latency atau delay yang sangat kecil, sehingga dapat digunakan ke aplikasi yang critical. Contohnya mobil tanpa supir," sambungnya.

Baca Juga: Sudetan Cisangkuy Sudah Difungsikan, Ridwan Kamil: Tak Bisa Dipastikan 100 Persen Tak Lagi Banjir

Ketiga, konsumsi energinya sangat kecil sehingga dapat mengendalikan perangkat yang berukuran besar.

Jaringan 5G di Indonesia pertama kali diujicoba, saat penyelenggaraan ajang Asian Games 2018.

Uji coba tersebut bertujuan untuk mencari model spektrum frekuensi jaringan 5G yang sesuai untuk Indonesia, yang tidak terganggu dengan jaringan lainnya seperti satelit.

Ismail mengatakan, bahwa uji coba tersebut sudah dilakukan sebanyak 14 kali dengan hasil yang bagus.

Baca Juga: Tanggapan Ayah Almarhum Vanessa Angel Usai Dihujat Karena Harta Warisan: Ribut Apaan?

Ia menambahkan banyak aspek yang harus dibenahi untuk mengembangkan jaringan 5G, salah satunya fiber optik.

Fiber optik berfungsi untuk menghubungkan menara Base Transceiver Station (BTS) ke jaringan 5G, ditambah dengan perangkat khusus yang biayanya sangat besar.

Para operator seluler juga bekerja keras untuk menghubungkan konektivitas fiber optik di setiap BTS, dan juga monitoring jaringan 4G dan 5G.

Menurut Dirjen SDPPI Kemkominfo, pemerintah dan operator seluler harus bergandengan tangan untuk membangun ekosistem jaringan 5G di Indonesia.

Baca Juga: Tes Kepribadian : Pilih Salah Satu Bulu Merak untuk Ungkap Karakter Tersembunyi Anda

Mengenai masalah tarif penggunaan jaringan 5G di Indonesia, pemerintah rencananya akan menerapakan tarif batas atas dan bawah.

Tarif batas atas diterapkan untuk mencegah adanya monopoli, jika jaringan 5G di satu daerah hanya dikuasai oleh satu operator seluler.

Sedangkan tarif batas bawah diterapkan untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antar operator seluler.

Selain itu, tarif batas bawah juga diterapkan supaya perusahaan operator seluler tidak mengalami kebangkrutan.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Dianggap Paling Romantis Dibandingkan Zodiak Lainnya Menurut Astrologi!

Dirjen SDPPI Kemkominfo berharap jaringan 5G tidak hanya tersedia di kota-kota besar di Indonesia, tapi juga tersedia di kota-kota sedang atau daaerah yang potensial.

Hadirnya jaringan 5G juga diharapkan dapat tersedia di area pertambangan, untuk mengoperasikan berbagai macam alat berat secara autopilot.***

Editor: Gani Kusumanegara

Sumber: YouTube Helmy Yahya Bicara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah