Sudetan Cisangkuy Sudah Difungsikan, Ridwan Kamil: Tak Bisa Dipastikan 100 Persen Tak Lagi Banjir

- 23 November 2021, 08:12 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara soal Sudetan Cisangkuy yang kini telah difungsikan untuk mengantisipasi banjir.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara soal Sudetan Cisangkuy yang kini telah difungsikan untuk mengantisipasi banjir. /Pipin Sauri/Biro Adpim Jabar

PR TASIKMALAYA – Menurut Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat, Sudetan Cisangkuy yang sudah difungsikan itu memberikan efek yang cukup signifikan.

Sudetan Cisangkuy (Floodway) mampu mengurangi areal kawasan banjir di Bandung Selatan, daerah tersebut sudah lama menjadi langganan tergenang air pada saat musim penghujan.

Meskipun Sudetan Cisangkuy memberikan efek yang baik, Ridwan Kamil mengingatkan bahwa masalah banjir tersebut tidak bisa dengan mudah dihilangkan.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa pemerintah juga masih melakukan pengerjaan dalam cara menyelesaikan masalah banjir yang sudah lama menjadi sebuah rutinitas di Bandung Selatan.

Baca Juga: Cinta Laura Bersama Sederet Artis Gencarkan Kampus Merdeka Kekerasan Seksual

“Tahun depan seratus persen tak lagi banjir (adalah) tak bisa dipastikan, kita tak bisa takabur karena fenomena air ini tak terprediksi karena global warming misalnya,” kata Ridwan Kamil.

“Tapi, kita berharap cakupan banjir terus berkurang,” ujar Ridwan Kamil dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari SuaraMerdeka.

Menurut Ridwan Kamil, Sudetan Cisangkuy yang sudah difungsikan itu mengurangi areal genangan air yang semula 370 hektare menjadi susut ke 70 hektare.

Pencapaian tersebut adalah bersama dengan keberadaan proyek lainnya seperti Kolam Retensi Cieunteung serta Terowongan Nanjung.

Baca Juga: Tes Kepribadian : Pilih Salah Satu Bulu Merak untuk Ungkap Karakter Tersembunyi Anda

Floodway yang dibangun sepanjang 1,7 kilometer itu dibuat dengan tujuan untuk membantu mengurangi limpasan yang akan mengarah ke kawasan tinggal masyarakat di sekitarnya.

Sudetan Cisangkuy yang menelan biaya Rp800 miliar itu juga mampu mengurangi tekanan di daerah Dayeuhkolot yang juga merupakan daerah rutin tergenang banjir dari luapan Sungai Citarum karena terhubung.

Ridwan Kamil memiliki harapan dengan adanya proyek-proyek tersebut, maka akan dapat memberikan sedikit ketenangan bagi warga.

Apalagi sekarang sudah memasuki musim penghujan, setidaknya rasa khawatir warga dapat berkurang walaupun banjir belum benar-benar bisa dihilangkan.

Baca Juga: 27 Link Twibbon Hari Guru Nasional 2021, Rayakan Momentum 25 November Mendatang di Media Sosial Anda!

Pihaknya yang bersangkutan juga menegaskan bahwa proyek-proyek lanjutan yang dilakukan untuk mengurangi banjir di Bandung Selatan itu masih terus berlanjut.

Proyek-proyek lanjutan tersebut misalnya adalah Kolam Retensi Andir serta dengan polder-polder pendukungnya.

Ridwan Kamil memperkirakan bahwa efek langkah-langkah tersebut dalam penangan banjir baru bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat dalam waktu satu hingga dua tahun mendatang.

Baca Juga: Bahas Penanganan Pandemi, Panel Desak Reformasi untuk WHO: Perkuat Otoritas dan Independensi

Selebihnya Ridwan Kamil mengatakan bahwa beberapa program pengendalian banjir tersebut adalah komitmen pemerintah dalam mengatasi persoalan Sungai Citarum.

Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa Sungai Citarum sudah berubah, tidak lagi sekotor sungai yang dulu.

“Sudah tak jadi sungai terkotor di dunia, sudah jauh lebih bersih,” ujar Ridwan Kamil.

Artikel ini sebelumnya pernah tayang di SuaraMerdeka.com dalam artikel berjudul "Ridwan Kamil Cek Sudetan Cisangkuy, Sebut Banjir Bandung Selatan Kian Berkurang".***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Suara Merdeka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x