Pengguna hanya perlu mengirimkan akun game mereka untuk mendapatkan hadiah yang dijanjikan melalui profil Twitter atau Facebook.
Setelah entri gagal, pengguna akan diminta untuk memberikan informasi tambahan, termasuk nama alias yang mereka gunakan dalam game, nomor teelpon, dan detail pribadi lainnya.
Hal itu menyebabkan para scammer tidak hanya mendapatkan akun media sosial pengguna, tetapi juga mendapatkan detail pribadi tambahan ini.
Tujuan dari semua uapaya ini adalah untuk menjual akun game pengguna dan mendapatkan keuntungan.
Baca Juga: Kemnaker Salurkan BLT Subsidi Gaji Termin II Tahap 5, Berikut Cara Laporkan Jika Belum Ditransfer
Kapersky menyaraknkan, agar terhindar menjadi korban, para gamer jangan turut bergabung dalam undian apapun selain dari situs web game resmi.
Lebih lanjut periksalah informasi lebih lanjut melalui sumber resmi. Apabila aktivitas terkait benar adanya, para pengembang game keumngkinaan tidak akan merahasiakannya.***