PR TASIKMALAYA – Logo merupakan bagian penting dari sebuah perusahaan, karena merupakan ciri khas dari perusahaan tersebut.
Bentuk dan warna dari logo pastinya mempunyai arti tersendiri pagi perusahaan. Tak tekecuali dengan Google.
Dikenal dengan logo yang mempunyai warna merah, kuning, dan hijau, rencanya Google akan mengganti logo dari Gmail.
Baca Juga: BLACKPINK Kembali Cetak Rekor, 'The ALBUM' Terjual 590 Ribu Kopi dalam Sehari
Diketahui, Gmail pada dasarnya berlogo amplop dengan warna merah berbentuk 'M'.
Namun, kini Google sedang menanti logo amplop Gmail yang ikonik dengan desain warna yang sesuai dengan produk Google lainnya.
Logo Gmail baru berbentuk huruf ‘M’ dengan warna yang identik dengan brand Google.
Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Pelaku Bunuh Pemulung di Bekasi
Warna tersebut adalah merah, kuning, dan hijau, serupa dengan produk Google lainnya, seperti Google Maps, Google Photos, dan Chrome.
Laporan Fast Company menyebutkan bahwa Google mempertimbangkan untuk menghapus huruf ‘M’ dan mengganti warna merah secara keseluruhan pada Gmail. Namun, pengguna dalam riset tidak menyukai perubahan tersebut.
Riset tersebut membantu Google menyadarkan bahwa bagian amplop dari logo Gmail bukanlah elemen desain yang esensial. Sehingga memungkinkan tim bereksperimen dengan mempertahankan huruf ‘M’ dan menambahkan palet warna barnd Google.
Baca Juga: Keren! WNI Perkuat Tim Pemadam Kebakaran Hutan di California
Logo baru Gmail tersebut masih terasa dominan merah, dengan sedikit sentuhan kuning, hijau, dan biru. Warna tersebut yang menahan lengkungan huruf “M’.
Google juga telah mengubah logo Calendar, Docs, Meet, dan Spreadsheet agar sesuai dengan Gmail yang baru.
Logo baru tersebut merupakan bagian dari perubahan yang lebih luas dari perangkat lunak G Suite Google, yang sekarang telah diubah namanya menjadi Google Workspace.
Baca Juga: Berharap Sinergi Pelaku Industri-Pekerja, Menperin: UU Cipta Kerja Upayakan Kondisi Lebih Kondusif
Google sedang mencoba untuk menggabungkan Gmail, Chat, dan Docs ke dalam satu lokasi pusat.
Hal itu dibuat agar lebih bersaing dengan pendekatan terintegrasi Microsoft Office, khusunya email Outlook.***