Dapatkah Teknologi AI Membuat Pekerjaan Lebih Efektif? Ini Penjelasannya

2 Mei 2023, 17:10 WIB
Ilustrasi Artificial Intelligence atau AI yang salah satunya ChatGPT. /Geralt/Pixabay//

PR TASIKMALAYA - Perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) mulai merambah ke dunia pekerjaan, termasuk ChatGPT yang sedang naik daun.

Penambahan alat AI yang canggih mulai hadir untuk membantu lebih produktif menghadapi tantangan di berbagai bidang, bahkan hingga ranah jurnalistik sekalipun.

Pakar sekaligus pendiri bahasa AI, Hokiman Kurniawan, menyebut jika AI juga membantu dalam pekerjaan di sektor bisnis, terutama dalam pencatatan hal-hal yang berharga.

Baca Juga: Guna Dukung Teknologi Artificial Intelligence, India Kembangkan Fasilitas Komputasi

Hal mengenai AI untuk keperluan pekerjaan produktif di berbagai sektor industri, disampaikan oleh Hokiman pada Selasa, 2 Mei 2023.

"Saat ini pengetahuan sangat penting bagi bisnis. AI dapat membantu perusahaan melestarikan pengetahuan berharga dengan mencatat secara otomatis. Diperkirakan setidaknya ada 16 juta pekerja kantoran di Indonesia yang sering menggunakan alat meeting online," kata Hokiman Kurniawan.

Sebagaimana dirangkum PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA, kecerdasan AI dalam pekerjaan, bisa membantu banyak hal supaya memudahkan manusia dalam produktifitas.

Baca Juga: 10 AI Art Generators yang Bisa Anda Pakai dan Gratis, Beberapa Tidak Rilis di iOS dan Android

Sehingga dengan adanya kecerdasan AI, seluruh pekerjaan yang awalnya ditangani oleh manusia kini digantikan dengan robot.

Bahkan kegiatan meeting online yang biasanya ada pencatatan dari hasil meeting itu, bisa dikerjakan oleh AI, dan manusia tinggal mengoreksi apa saja yang perlu ditambahkan atau dikurangi.

Sebagai informasi, kecerdasan AI sudah mulai digunakan dalam pekerjaan. Walaupun secara kenyataan di lapangan belum merata.

Baca Juga: Setelah Peringatkan Pengambilalihan AI, Elon Musk Kini Buat Robot Humanoid untuk Lakukan Tugas Manusia

Dikarenakan penggunaan kecerdasan AI masih butuh pemahaman dan pembelajaran dalam penggunaan kecerdasan buatan itu.

Ditambah lagi, kecerdasan AI masih bisa membuat kesalahan karena beragam hal yang mau tidak mau harus manusia yang membetulkan kecerdasan tersebut.

Di lain hal, pekerjaan yang awalnya menggunakan tenaga manusia akan digantikan oleh kecerdasan AI dan tentu bisa mengancam profesi itu sendiri.

Baca Juga: Demi Menjadi Produsen Utama dalam Teknologi Baterai, Turki Patungan dengan China Bangun Pabrik Baru

Contoh paling mudah ditemukan adalah pekerjan desain grafis, jenis pekerjaan tersebut bisa terancam karena kehadiran kecerdasan buatan atau AI.

Namun untuk ranah jurnalistik, kecerdasan AI atau buatan masih belum menjadi pilihan utama.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler