Tak hanya Berdampak pada Kesehatan, NASA Dokumentasikan Kondisi Bumi Akibat Covid-19 dari Angkasa

28 Juni 2020, 16:50 WIB
Gambar ini ditangkap pada hari Kamis, 25 Juni 2020 menunjukkan bagian dari situs web yang dibuat oleh badan antariksa AS, Eropa dan Jepang untuk menunjukkan perubahan pada Bumi karena penguncian coronavirus. Menggunakan data dari 17 satelit, itu yang berfungsi sebagai dasbor global untuk perubahan sementara yang diamati dari orbit.* /

PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 hingga kini terus memberikan dampak yang cukup buruk bagi dunia.

Selain menjadi krisis kesehatan masyarakat, Covid-19 juga memiliki dampak dramatis pada lingkungan dan ekonomi.

Tiga lembaga antariksa yakni NASA, European Space Agency (ESA) dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) terus melacak bagaimana virus corona telah mengubah dunia secara lingkungan dan ekonomi dengan bantuan dashboard baru yang diluncurkan Kamis, 25 Juni 2020.

Baca Juga: Rekam Video Sebelum Bunuh Diri, Seorang Prajurit: Saya Meminta Bantuan Tapi Tak Ada yang Mendengar

Dashboard Observasi Bumi Covid-19 memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi bagaimana pandemi berdampak pada berbagai hal dengan melihat citra satelit.

Seperti lalu lintas bandara dan pengiriman, lampu malam kota dan produksi pertanian.

“Pandemi itu tidak hanya meninggalkan banyak penderitaan manusia. Itu memiliki dampak global sehingga kami dapat mendokumentasikan dari luar angkasa,” ujar Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains NASA, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs New York Post.

Ketiga badan antariksa itu menyadari bahwa mereka dapat menggabungkan kekuatan.

Baca Juga: Pensiunan PNS Pemkab Tasikmalaya Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya Sendiri

"Kami dapat membawa seperangkat alat analitik yang lebih kuat untuk menghadapi krisis yang bergerak cepat ini," ujarnya.

Selain itu, dasbor mencakup data tentang gas rumah kaca, kualitas udara, dan kualitas air.

Citra satelit menunjukkan jumlah mobil yang diproduksi di Tiongkok naik lagi pada bulan April setelah sebelumnya jatuh akibat pandemi.

Pengamatan sebelumnya menunjukkan penurunan dramatis dalam polusi dan gas rumah kaca ketika penguncian diberlakukan di seluruh dunia.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler