Virus Corona Berhasil Tembus NASA, Pengiriman Astronaut ke Bulan Terganggu

- 23 Maret 2020, 11:27 WIB
 ILUSTRASI. National Aeoronautics and Space Adiministration (NASA).
ILUSTRASI. National Aeoronautics and Space Adiministration (NASA). /Pixabay/ PIRO4D

PIKIRAN RAKYAT- Terdampak wabah virus corona, sejumlah wacana yang telah dirancang berbagai lembaga dan pemerintahan, harus rela ditunda sementara waktu hingga virus ini mulai mereda.

Seperti wacana Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) yang berniat untuk mengirimkan astronaut ke Bulan pada 2024 harus rela ditunda bahkan tidak dilakukan, menyusul penutupan sementara dua fasilitas produksi roketnya, setelah seorang karyawan dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya dari situs  Reuters, pada  Minggu, 22 Maret 2020, Administrator NASA Jim Bridenstine mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia menutup Michoud Assembly Facility New Orleans dan Stennis Space Center Hancock County, Mississippi, karena meningkatnya kasus virus coronavirus di wilayah tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Ratusan Warga Tiongkok Berbondong Tinggalkan Indonesia karena Virus Corona, Faktanya Berbeda

"Kami menyadari akan ada dampak pada misi NASA, tetapi ketika tim kami bekerja untuk menganalisis gambaran lengkap dan mengurangi risiko, kami memahami bahwa prioritas utama kami adalah kesehatan dan keselamatan tenaga kerja NASA," kata Bridenstine.

Dengan adanya penutupan ini, merupakan sebuah tanda terjadinya kemunduran terbaru yang dihadapi NASA dalam pengembangan roket generasi berikutnya yang dijuluki Space Launch System (SLS) dan kendaraan kru Orionnya, yang rencananya digunakan untuk misi manusia ke bulan dan Mars.

Namun, bridenstine tidak mengatakan berapa lama penutupan tersebut akan berlangsung, tetapi mengakui bahwa NASA akan menunda produksi dan pengujian Space Launch System dan perangkat keras Orion untuk sementara.

Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Separuh Klub Sepak Bola Prancis Bisa Bangkrut dalam Enam Bulan

Pekerjaan pada SLS, dipimpin oleh Boeing Co sebagai kontraktor utama, telah dirundung oleh penundaan selama bertahun-tahun dan hampir 2 miliar dolar dalam biaya over-runs.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x