Mark Zuckerberg Tak Menindak Unggahan Donald Trump, Karyawan Facebook Putuskan untuk Mogok Kerja

2 Juni 2020, 16:55 WIB
CEO Facebook Mark Zuckerberg /AFP/Jim Watson/

PR TASIKMALAYA - Puluhan karyawan Facebook melakukan mogok kerja saat mereka tengah melaksanakan Work From Home di Tengah pandemi Covid-19.

Mogok yang dilakukan pada Senin, 1 Juni 2020 itu dilakukan sebagai protes atas keputusan perusahaan untuk tidak mengambil tindakan atas unggahan Presiden Donald Trump pekan lalu.

Mogok ketja itu juga datang karena keputusan dari Facebook untuk tidak mengambil tindakan terhadap serangkaian unggahan kontroversial dari Trump.

Baca Juga: Beri Komentar Kontroversial, Mantan Miss Universe Malaysia Dikecam Netizen: Dia Kurang Perhatian

Termasuk yang tampaknya mengancam kekerasan terhadap demonstran dengan mengatakan “ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai.”

Twitter menetapkan bahwa pesan tersebut melanggar aturan terhadap pemujaan kekerasan. Aplikasi pun membatasi kemampuan untuk melihat, menyukai, membalas, dan me-retweet unggahan pada platformnya.

Namun, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs The Verge, CEO Facebook Mark Zuckerberg menentang unggahan politisi untuk disematkan 'cek fakta'.

Dia mengatakan bahwa pengguna harus dapat melihat unggahan tersebut dan memutuskan apa yang harus mereka percayai sendiri.

Baca Juga: Ibadah Haji 2020 Dibatalkan Akibat Covid-19, Menteri Agama Fachrul Razi: Ini Pahit dan Sulit

Hal ini membuat para karyawan Facebook mengambil cuti untuk mendukung protes di seluruh negeri.

Mereka meninggalkan pesan email otomatis yang memberi tahu pengirim bahwa mereka sedang di luar kantor untuk memprotes kelambanan perusahaan dalam menanggapi masalah ini.

Dalam tinakan mogok kerja tersebut, para karyawan justru meramaikan media sosial pesaingnya yakni Twitter untuk menyatakan protesnya.

“Keputusan Facebook untuk tidak bertindak terhadap posting yang menghasut kekerasan mengabaikan pilihan lain untuk menjaga keamanan komunitas kami. Kami memohon kepemimpinan Facebook untuk #TakeAction,” kata mereka dalam pernyataan bersama yang dipublikasikan di Twitter.

Baca Juga: Tak Mau Hubungan Bilateral dengan AS Kacau, Indonesia Lebih Pilih F-35 Dibanding Sukhoi SU-35

Salah satu karyawan juga menyalahkan Mark yang tidak bereaksi atas unggahan Trump.

"Mark salah, dan saya akan berusaha dengan cara paling keras untuk mengubah pikirannya," tulis Ryan Freitas, diidentifikasi di Twitter sebagai direktur desain produk untuk News Feed Facebook.

Dikutip dari situs Reuters, Katie Zhu, seorang manajer produk di Instagram, mengunggah tweet screenshot yang menunjukkan dia telah memasukkan '#BLACKLIVESMATTER' untuk menggambarkan permintaan cuti sebagai bagian dari pemogokan.

Facebook Inc ( FB.O ) sendiri memungkinkan karyawan yang berpartisipasi dalam protes untuk mengambil cuti tanpa mengurangi hari liburan mereka.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS The Verge

Tags

Terkini

Terpopuler