"Tidak ada di pemerintah pusat yang menginginkan PJJ. Saya tidak menginginkan PJJ," jelasnya.
Apabila kebijakan mengenai pembelajar jarak jauh tidak ditetapkan, dikhawatirkan penyebaran Covid-19 akan menyebar semakin cepat dan sulit untuk dikendalikan yang pengaruhnya terhadap kewelamatan dan kesehatan setiap orang.
"Jika kita tidak menutup sekolah di Jakarta, bisa bayangkan berapa banyak manusia yang meninggal," tuturnya.
Baca Juga: Nasdem-Golkar Diduga Terlibat Permainan Izin Impor, Boyamin: Saya Tak Berharap Banyak KPK Bisa Usut
Nadiem melanjutkan bahwa penutupan sekolah dan melaksanakan pembelajaran jarak jauh menjadi hal yang terpaksa dilaksanakan karena pandemi Covid-19 yang harus memperhatikan aspek kesehatan serta keselamatan banyak orang.***