Soal Belajar dari Rumah Menurut Psikolog: Berpotensi Munculkan Stres Pada Anak

- 4 Oktober 2020, 20:59 WIB
Ilustrasi belajar di rumah.
Ilustrasi belajar di rumah. //PIXABAY/

PR TASIKMALAYA – Pada masa pandemi ini, belajar jarak jauh menjadi hal yang biasa, karena tidak belajar tatap muka langsung dalam kondisi sekarang tidak memungkinkan.

Menurut Lyly Puspa Palupi S.Psikolog, belajar secara daring berpotensi menimbulkan stres pada anak, bila tidak mendapatkan pendampingan orang tua di rumah.

Lyly sendiri merupakan Staf Sub-bagian Psikolog Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah Denpasar.

Baca Juga: Punya Citarasa Asam Pedas Menyegarkan, inilah Resep Sambal Mangga

“Dampak belajar via daring yang telah berjalan lebih tujuh bulan berdampak pada psikologis anak, mulai dari bosan dengan aktivitas dirumah saja, anak juga dituntut beradaptasi belajar di rumah yang pasti berbeda dengan di kelas,” ujar Lyly, yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA .

“Sehingga hal-hal seperti ini dapat menimbulkan kondisi tertekan pada psikis anak dan berpotensi munculnya stres pada anak,” sambungnya.

Lyly menjelaskan lebih lanjut bahwa belajar dari rumah akan mengalami kesulitan bagi anak yang membutuhkan pengajaran langsung.

Baca Juga: Sebut Penanganan Covid-19 RI Sudah Baik, Jokowi: Strategi Sejak Awal Adalah Cari Titik Keseimbangan

Selain itu, waktu bermain dengan anak sebaya yang merupakan hal menyenangkan bagi anak usia sekolah menjadi hilang. 

Selama belajar daring, siswa juga memperoleh tugas sekolah. Apabila dalam pengerjaannya tugas dikerjakan dominan oleh orang tuanya, hal ini tentu akan menimbulkan dampak pada anak ke depannya.

Seperti akan mengalami ketergantungan pada orang tuanya dan tidak dapat menyelesaikan tugas sendiri. Selain itu, anak akan cenderung tidak percaya diri.

Baca Juga: Salah Satu Tim Kampanye Senior Donald Trump Dinyatakan Positif Covid-19

“Suatu hari nanti anak akan kembali belajar di sekolah, di mana ia harus mengerjakan tugas-tugas sendiri. Kalau tidak dilatih untuk mandiri dan percaya diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya di rumah sekarang maka ia akan sulit untuk beradaptasi saat harus belajar di sekolah nanti,” ujar Lyly.

“Lalu, kalau tugas atau PR dikerjakan oleh orang tua, hasil belajar atau nilai yang diperoleh anak tidak mencerminkan kemampuan anak sesungguhnya,” sambungnya.

Untuk tetap menjaga kesehatan mental selam daring berikut beberapa hal yang bisa dilakukan.

Pertama, dengan melaksanakan belajar sesuai dengan jadwal dari sekolah atau tidak menunda-nunda.

Baca Juga: Penolak Pancasila Sama dengan Pemberontak, Dosen UNUSA: Orang itu Harus Hadapi Prosesi Hukum

Kedua, sediakan waktu untuk melakukan hal menyenangkan, misalnya bermain, baca buku yang disukai, main game, olahraga dan lainnya.

“Jika mengalami kesulitan dalam belajar, bisa bertanya atau diskusi dengan guru atau teman melalui chat online atau bisa belajar dari pengetahuan internet,” ucapnya.

“Belajarlah di tempat yang nyaman, tenang sehingga bisa fokus dan konsentrasi,” lanjutnya.

Sedangkan untuk orang tua disarankan untuk tenang dalam mendampingi anak belajar secara daring, kemudian atur waktu untuk mendampingi anak dan mengurus rumah.

Baca Juga: Luncurkan Program Baru Penanganan Covid-19, Ida Fauziyah: untuk Bantu Warga Survive di Masa Pandemi

Selain itu, jika mendapat kesulitan jangan ragu untuk berdiskusi dengan guru. Pahami tingkat kemampuan belajar anak disesuaikan dengan nilai yang diperoleh anak.

“Jangan paksa anak untuk mencapai target atau nilai yang melampaui kemampuannya. Di masa pandemi ini, kesehatan fisik dan psikis sangat penting untuk tetap dipertahankan dan dirawat,” kata Lyly.

“Jadi, orang tua dan anak bisa menjalani proses belajar jarak jauh ini sebaik mungkin dan tidak menambah beban psikis,” sambungnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x