“Bukan hal yang sederhana, apalagi kita bicara Indonesia ada 266 ribu sekolah, beserta 3 juta guru. Nah itu yang harus kita kaji bersama apakah waktunya tepat,” katanya.
“Yang harus diselesaikan pemerintah adalah cetak biru pendidikan Indonesia, karena Indonesia tidak memilikinya, jadi kita tidak tahu bentuknya yang mau kita bangun itu apa,” sambung Indra.
Dia juga menambahkan dengan tidak adanya cetak biru tersebut akibatnya tiap berganti Menteri akan diikuti juga perubahan kurikulum.***