Network
PR TASIKMALAYA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyampaikan pidatonya pada peringatan Hari Guru Nasional 2021
Nadiem Makarim tampak menghadiri upacara peringatan Hari Guru Nasional 2021 yang diselenggarakan di halaman kantor Kemendikbud Ristek, Senayan, Jakarta pada hari Kamis, 25 November 2021.
Dalam pidato itu, Nadiem Makarim pada Hari Guru Nasional 2021 itu banyak menyampaikan beberapa hal.
Salah satunya, pidato Nadiem Makarim di Hari Guru Nasional 2021 tersebut menyampaikan soal kondisi guru di Indonesia pada situasi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pangeran William dan Kate Middleton Soroti Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini
"Guru dari Sabang sampai Merauke terpukul secara ekonomi, terpukul secara kesehatan, dan terpukul secara batin," ujar Nadiem dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari YouTube Kemendikbud RI pada 25 November 2021.
Tak hanya itu, Nadiem pun mengungkapkan soal perjuangan dan pengorbanan para guru di Indonesia.
"Guru mau tidak mau mendatangi rumah-rumah pelajar untuk memastikan mereka tidak ketinggalan pelajaran," tutur Nadiem.
"Guru mau tidak mau mempelajari teknologi yang belum pernah mereka kenal. Guru menyederhanakan kurikulum untuk memastikan murid mereka tidak belajar di bawah tekanan," ujarnya.
Baca Juga: Pekerja Wajib Tahu, 5 Tips Atasi Ngantuk di Kantor
Terlebih lagi, situasi pandemi membuat murid merasa bosan dan kehilangan disiplin saat melakukan pembelajaran jarak jauh.
Sehingga, Nadiem mewajarkan jika banyak guru yang kehilangan motivasi pada saat situasi pandemi .
"Sangat wajar jika dalam situasi ini banyak guru yang terdemotivasi," kata Nadiem.
Selain itu, Nadiem pun menceritakan soal pengalaman dirinya ketika menginap di rumah salah satu guru honorer di Lombok Tengah dan Yogyakarta.
Baca Juga: Alasan Vicky Shu Belum Bisa Kembali ke Dunia Entertainment: Ga Selamanya, Nunggu Waktu Tepat
Tak hanya itu, ia pun sempat menginap di rumah para santri pesantren di kawasan Jawa Timur.
Melalui pengalamannya itu, Nadiem pun mengaku menemukan banyak hal yang menakjubkan.
"Saya sama sekali tidak mendengar kata putus asa, saat sarapan dengan mereka, saya mendengarkan terobosan-terobosan yang mereka inginkan di sekolah mereka, wajah mereka terlihat semangat membahas platform teknologi yang cocok dan tidak cocok untuk mereka," ujar Nadiem.
"Dengan penuh percaya diri, mereka memuji dan mengkritik kebijakan dengan hati nurani mereka," ujarnya lagi.
Hal itu membuat Nadiem menyadari bahwa situasi pandemi tidak memadamkan semangat para guru, tapi justru menyalakan obor perubahan.***
