Pilih Bekerja Dibanding PJJ, PGRI Desak Pemerintah Bolehkan Belajar Tatap Muka

13 November 2020, 08:02 WIB
Foto Ilustrasi Siswa Belajar saat PJJ /Ghassan Faikar Dedi/PRMN Majalengka

PR TASIKMALAYA - Dilaporkan di beberapa daerah, peserta didik (murid) memilih bekerja dibandingkan dengan belajar di rumah selama pandemi Covid-19.

Menanggapi adanya laporan tersebut, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), M. Najur mendesak agar pembelajaran tatap muka bisa segera dilangsungkan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI, M. Najur menjelaskan, kasus anak bekerja selama pandemi, salah satunya ditemukan di seputaran Kecamatan Singkil dan Singkil Utara, tetapi terjadi di Kabupaten Aceh Singkil.

Baca Juga: Jokowi Bahas Dua Kerja Sama Pemulihan Ekonomi dalam KTT ke-23 ASEAN-Jepang

Karena itu, ia sangat berharap pemerintah segera melakukan Pembelajaran Tatap Muka, dibanding harus melihat anak memilih putus sekolah.

“Ini bukan terjadi hanya di seputaran Singkil dan Singkil Utara. Tapi untuk Aceh Singkil saya bisa pastikan ini juga terjadi,” kata M. Najur.

Najur berharap, Kabupaten Aceh Singkil yang kini sudah keluar dari zona merah menjadi oranye, meminta agar pembelajaran secara langsung bisa kembali dibuka secepatnya.

Baca Juga: Disebut Takut Jokowi, Wasekjen Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Tak Jemput HRS

Ia mengatakan, sampai pembelajaran tatap muka bisa segera dilakukan, diharapkan adanya peran orang tua untuk memberikan pembinaan dan bimbingan kepada anak akan pentingnya belajar.

“Orangtua diharapkan benar-benar bisa melakukan pembinaan kepada anak. Tolong kita bimbing anak kita. Jadi peran orangtua sangat menentukan,” tutur M. Najur.

Dia menjelaskan, karena memang hal tersebut adalah jalan satu-satunya yang bisa dilakukan terhadap siswa. 

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari Ini, 13 November 2020: Hujan Ringan dari Siang hingga Sore

Lebih lanjut, M. Najur mengatakan, dalam waktu dekat PGRI, Kepala Sekolah, dan Komponen lainnya akan mengadakan audiensi dengan Tim Gugus Tugas Kabupaten Aceh Singkil, agar dapat mengizinkan proses pembelajaran tatap muka dibuka kembali.

Sejauh ini, menurutnya, dinas terkait telah menerapkan aturan yang ketat untuk protokol kesehatan di sekolah, sehingga dapat menjaga peserta didik dari paparan Covid-19.

“Karena selama ini kita lihat pesta, yang jelas-jelas mengundang keramaian diizinkan. Kenapa sekolah tidak diizinkan. Padahal di sekolah selama ini protokol kesehatan tetap dilaksanakan dengan baik,” tandasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler