Tak Berniat Permanenkan PJJ, Menteri Nadiem Makarim: Pembelajaran Tatap Muka Adalah yang Terbaik

13 Juli 2020, 19:04 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.* /ANTARA/.*/Antara

PR TASIKMALAYA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka adalah metode terbaik yang tak bisa digantikan.

Oleh karenanya, ia tidak memiliki niatan untuk mempermanenkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

"Pembelajaran tatap muka adalah model pembelajaran terbaik yang tidak bisa digantikan. Kemendikbud memastikan tidak memiliki rencana mempermanenkan PJJ sebagai satu-satunya model belajar mengaar di semua sekolah," ujarnya dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Antara.

Baca Juga: Diberi Waktu Dua Minggu Tekan Angka Covid-19 di Jatim, Terawan Gagal dan Dipindahkan ke Surabaya

Menurutnya, bayak yang salah paham dengan apa yang ia sampaikan terkait PJJ permanen.

Ia hanya menyebut pembelajaran tatap muka akan semakin diperkuat dengan kombinasi pemanfaatan teknologi yang sudah diterapkan secara masiff di tengah wabah.

Sekolah juga diharapakan dapat mengoptimalkan elemen-elemen teknologi demi menunjang proses pembelajaran tatap muka.

Setelah wabah usai, pihaknya akan menghendaki agar kegiatan belajar bisa dilakukan secara tatap muka kembali.

Baca Juga: Sekolah di Zona Hijau Mulai Gelar KBM, Nadiem: Yakinkan Para Orang Tua dengan Protokol yang Mapan

"Interaksi guru dan murid akan menjadi lebih dinamis dengan dukungan teknologi. Bukan PJJ akan diimplementasikan selamanya saat Covid-19 sudah tidak ada lagi," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian juga menyatakan makna PJJ permanen bukan berarti menghapus model tatap muka.

"Yang Saya maksud dari pernyataan tersebut adalah Kita harus maksimalkan teknologi yang sudah dipelajari untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar," tambahnya.

Baca Juga: Atasi Virus Corona Tak hanya dengan 3M Saja, Ahli Kesehatan Beri Kunci Utama untuk Hindari Covid-19

Kemendikbud juga telah diminta untuk meningkatkan akses dunia pendidikan terhadap teknologi perihal infrastruktur teknologi, informasi, dan komunikasi yang memadai untuk menghindari kesenjangan.

Kemendikbud juga merancang kerja sama dengan layanan komunikasi serta Kementerian Komunikasi dan Infromatika juga PLN.

Kerja sama meliputi pembuatan paket subsdidi internet juga menyediakan akses internet serta listrik yang merata untuk menunjang proses pembelajaran.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler