Kondisinya Mengkhawatirkan, Sekolah dan Kampus Swasta Mulai Kibarkan 'Bendera Putih'

9 Juli 2020, 07:13 WIB
ILUSTRASI siswa tingkat sekolah SMA dan SMK.* //RIRIN NF/”PR” /ririn nf /

PR TASIKMALAYA - Sekolah dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) kini kekurangan calon siswa maupun mahasiswa baru.

Hal itu membuat pihaknya mulai menjerit dan mulai angkat "bendera putih".

Pasalnya, apa yang mereka alami merupakan dampak dari pandemi corona dan penerapan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) baru secara dalam jaringan (daring).

Baca Juga: Dianggap Lebih Paham Protokol Covid-19, Siswa SMP dan SMA Jadi Prioritas Utama untuk Kembali Sekolah

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih mengaku menerima banyak keluhan dari sekolah dan kampus swasta sejauh ini.

Ia menyatakan bila sekolah dan kampus swasta banyak yang tutup, maka yang terimbas lebih jauh adalah IPM.

"Kami mengkhawatirkan merosotnya angka indeks pembangunan manusia (IPM) menyusul kondisi Pendidikan swasta di tanah air yang mulai angkat bendera putih menghadapi dampak pandemi," katanya, Rabu 8 Juli 2020.

Artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Sekolah dan Kampus Swasta Mulai Angkat 'Bendera Putih', Ini yang Dikhawatirkan oleh Anggota DPR.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Ditahan, Pengacara: Proses Hukum Tak Sesuai dengan Pancasila Sila ke-2

Sekolah hingga kampus swasta mengakui bahwa hanya bisa membayar biaya operasional hanya hingga Agustus 2020 ini.

"Sisanya bergantung pada jumlah siswa dan mahasiswa baru yang mendaftar,” ujar politisi PKS ini.

Dampak Covid-19 tak hanya pada kesehatan namun juga sektor ekonomi hingga biaya pendidikan pun ikut tersendat bagi sebagian warga.

“Orangtua siswa untuk membayar SPP saja sulit, apalagi untuk membayar uang pangkal seperti yang biasa diterapkan pada siswa dan mahasiswa baru di pendidikan swasta,” katanya.

Baca Juga: Check-in tapi Tak Lepas Landas, Bandara Taiwan Tawarkan 'Pernebangan Palsu' Bagi Wisatawan

Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Jabar, Sali Iskandar pun ikut mengkhawatirkan kondisi pendidikan swasta.

"Untuk sekolah yang paling berdampak adalah SMA dan SMK setelah ada program sekolah gratis dari Pemprov Jabar. Masih banyak SMA dan SMk swasta yang kebingungan sebab calon siswanya amat sedikit," ujarnya.

Sedangkan di PTS, kondisinya juga tak jauh berbeda sehingga ABPPTSI meminta agar masa penerimaan mahasiswa baru diperpanjang.

"Kami minta agar masa penerimaan calon mahasiswa baru di PTS diperpanjang sampai Oktober dari biasanya sampai Agustus," katanya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler