Krisis Ekonomi Melanda Lebanon, Pengusaha Palestina Luncurkan Mobil Listrik

- 26 April 2021, 14:13 WIB
Ilustrasi mobil listrik. Lebanon luncurkan mobil listrik proyek pengusaha Palestina di tengah krisis ekonomi
Ilustrasi mobil listrik. Lebanon luncurkan mobil listrik proyek pengusaha Palestina di tengah krisis ekonomi /Instagram.com/teslamotors

PR TASIKMALAYA - Sebuah mobil listrik buatan Lebanon telah diluncurkan.

Ini merupakan pertama kalinya bagi Lebanon memproduksi mobil listrik, meski tengah berjuang ditengah krisis ekonomi yang mengerikan.

Mobil listrik jenis sport merah bernama "Quds Rise" yang ditulis menggunakan Arab Yerusalem adalah proyek pengusaha Palestina kelahiran Lebanon Jihad Mohammad.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di India Disebut Tantangan Menyedihkan Sejak Tahun 1947, Beberapa Negara Janjikan Bantuan

"Ini adalah mbil pertama yang dibuat secara lokal," ungkap Mohammad pada Sabtu, 24 April 2021 di pembukaannya pada tempat parkir diselatan Beirut.

Itu dibangun di Lebanon dari awal hingga akhir, katanya tentang prototipe mobil tersebut yang terpampang didepan dengan logo emas Kubah Batu di tempat suci dalam komplek Masjid Al-Aqsa Yerusalem yang menjadi situs tersuci ketiga Islam.

Dilansir Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari Al-Jazeera, mobil listrik tersebut dipasarkan seharga 30.000 Dolar dan diproduksi massal sebanyak 10.000 kendaraan yang dimulai akhir tahun ini di Lebanon.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Bibir Anda Dapat Mengungkap Karakter Sesungguhnya

Mobil tersebut akan memasuki pasar dalam waktu satu tahun kata Mohammad, Direktur perusahaan EV Electra yang berbasis di Lebanon.

Mohammad yang berusia 50 tahun itu mengatakan bahwa dia mendirikan perusahaan tersebut empat tahun lalu setelah lama berada di luar negeri, lalu mempekerjakan Insinyur Lebanon dan Palestina yang hingga saat ini terdapat 300 staf.

Dia mengatakan tujuan jangka panjangnya adalah bersaing dipasar Internasional untuk mobil hibrida dan listrik, serta melakukan penjualannya di Lebanon.

Baca Juga: Jokowi Naikkan Pangkat dan Beri Tanda Bintang Jasa pada Para Prajurit KRI Nanggala 402

Tetapi pengungkapan itu terjadi ketika Lebanon tengah berjuang dimasa krisis ekonomi yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

Penjualan mobil impor saat ini berada di rekor terendah karena sebagian kontrol modal dan devaluasi drastis di pasar gelap.

Dealer hanya menjual 62 unit mobil baru dalam dua bulan pertama di tahun 2021, 97 persen lebih sedikit dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Baca Juga: Masih Positif Covid-19, Atta Halilintar Tetap Perhatian dan Siapkan Dinner Romantis untuk Aurel Hermansyah

Angka tersebut dirilis oleh Asosiasi Importir Mobil di Lebanon.

Krisis ekonomi sejak akhir 2019 telah menjerumuskan lebih dari separuh penduduk kedalam kemiskinan.

Lebanon juga bergantung pada bahan bakar fosil untuk membangkitkan listrik yang sudah tidak mencukupi.

Baca Juga: Kenalan dengan Chloe Zhao, Wanita Asia-Amerika Pertama yang Memenangkan Oscar Sutadara Terbaik

Karenanya sekitar 6 juta orang mengalami pemadaman listrik setiap hari.

Untuk menggerakan mobil listrik barunya, perusahaan berencana mendirikan sekitar 100 stasiun pengisian ulang diseluruh negeri yang terhubung ke generator.

Ini kemudian dapat memicu pembangkit listrik tenaga surya dan angin, kata Mohammad.

Analisis Energi Independent Jessica Obeid menyambut baik inovasi tersebut, tetapi mengatakan bahwa kendaraan hanya akan ramah lingkungan jika sektor tenaga mengalami reformasi yang serius.

Baca Juga: 5 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Kurang Minum, Salah Satunya Kehilangan Fokus

"Sektor energi adalah penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca di Lebanon," dan sudah di bawah tekanan karena kekurangan dolar untuk mengimpor bahan bakar, katanya.

Namun ia juga menmbahkan jika kendaraan listrik memiliki stasiun pengisisan tenaga surya, maka ini adalah langkah yang tepat.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah