Akan Berakhir di Penghujung Musim 2021, Honda Putuskan Berhenti Jadi Pemasok Mesin Formula 1  

- 3 Oktober 2020, 11:00 WIB
ilustrasi pertadingan F1.
ilustrasi pertadingan F1. //PIXABAY/smellypumpy

Baca Juga: Covid-19 Berimbas ke Sektor Ekonomi, Karyawan Hotel Terpaksa Harus Rela Kehilangan Sebagian Upah

Sedangkan perubahan regulasi mesin F1 selanjutnya baru terjadi pada 2026.

Tahun lalu F1 mencanangkan rencana keberlanjutan yang bertujuan menghasilkan jejak karbon nol hingga 2030, namun masih banyak yang harus digarap untuk mencapainya.

Mesin V6 turbo hybrid, yang digunakan sejak 2014, saat ini menghasilkan efisiensi panas lebih dari 50% dan memproduksi lebih banyak tenaga dengan bahan bakar yang lebih sedikit.

Bos Renault F1 Cyril Abiteboul mengatakan pertanyaan tentang relevansi adalah kuncinya, dan olahraga itu butuh pesan yang lebih jelas "untuk memenangi pertarungan persepsi".

Baca Juga: Bak Karma Sepelekan Virus Corona, Donald Trump Positif Covid-19

Abiteboul mengatakan jika F1 perlu menemukan gaya dan ruangnya tersendiri.

"Teknologi cukup bagus jika kalian juga berhasil menyebarkan pesan kalian dan itu yang kita gagal lakukan," kata Abiteboul.

"Saya memiliki kekhawatiran bahwa ketika kalian kalah dari pertarungan persepsi, sangat sulit untuk membalikkannya," sambungnya. 

Oleh karena itu, Abiteboul merasa pentingnya mengakselerasi sisi keberlanjutan dan ekonomi F1.

Baca Juga: Berikut Resep dan Bahan Membuat Smoothie Cokelat

"Stefano Domenicali memiliki topik itu yang harus ditanggapi dengan prioritas tertinggi tentunya," kata dia soal mantan bos Ferrari dan CEO Lamborghini yang akan menggantikan peran Chase Carey tahun depan.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah