Karena menurutnya, jika iklim pesepakbolaan bergulir dalam situasi yang kompetitif tanpa adanya kecurangan apapun, maka kualitas para pemainnya pun akan turut terangkat.
"Kerja mereka akan bertambah untuk menjaga agar perhelatan Piala Dunia U-20 ini terhindar dari hal-hal mencemarkan sepak bola nasional," kata Zainudin.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Populasi Warga Negara Indonesia di Tiongkok Turun Drastis
Sebelumnya, Kasatgas Antimafia Bola Polri, Brigjen Pol. Hendro Pandowo mengatakan usai Satgas Jilid II merampungkan tugasnya, Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan anggotanya untuk meneruskan pekerjaan Satgas Antimafia Bola.
"Kemarin pada saat saya melaporkan kepada Pak Kapolri tentang berakhirnya satgas ini, maka Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan kepada saya untuk melanjutkan Satgas Antimafia Bola jilid 3," ujar Hendro.
Satgas Antimafia Bola itu mulai bekerja terhitung sejak tanggal 1 Februari hingga 30 Agustus 2020 dengan sasaran untuk melakukan pengawasan dan monitoring baik di kompetisi Liga 1, Liga 2, hingga Liga 3.
Baca Juga: Pele, Pesepak Bola Legendaris Itu Kini Depresi dan Mengurung Diri di Rumah
Seperti yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs PSSI, beberapa program kompetisi memang akan diadakan di Tahun 2020 ini. Mulai dari senior, hingga kompetisi kepompok umur.
Beberapa di antaranya kompetisi pemerintahan seperti Liga 1, 2, dan 3, Piala Indonesia, Soeratin U-17 dan U-15, EPA liga 1 U-16 dan U-18, Liga 1 U-20, dan lainnya, serta kompetisi internasional.***