Soroti Sikap TNI, Fahri Hamzah: Kalau Saya Menhan, Ini adalah 'Lampu Kuning'

- 22 November 2020, 15:15 WIB
Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah mengomentari polemik TNI.
Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah mengomentari polemik TNI. /Instagram @fahrihamzah

PR TASIKMALAYA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah ikut menyoroti sikap Tentara Nasional Indonesia (TNI) baru-baru ini.

Seperti diketahui, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman meminta anggotanya untuk menurunkan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab.

Pencopotan baliho pimpinan FPI tersebut mendapat pro dan kontra di masyarakat, ada yang mengapreasi, ada pula yang menyayangkan sikap TNI.

Baca Juga: Banyak Kasus Covid-19 yang Menimpa Anak-Anak di Kota Bogor, Wali Kota Ungkap Penyebabnya

Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Fahri Hamzah menilai jika sikap TNI kali ini sebagai upaya untuk kembali ke ranah sipil.

"Sejak konfrensi pers panglima TNI kemarin dan tindakan offside pangdam jaya itu tidak saja melukai nilai2 dasar kelahiran TNI sebagai tentara rakyat tapi juga sumpah prajurit dan sapta marga. TNI jarus berada di luar politik dan menghormati hukum. Hukum negara bukan hukum rimba," cuit Fahri.

Politikus asal NTB ini juga menilai TNI semestinya hadir unuk kepentingan rakyat dan membantu jika suatu daerah terkena bencana, bukan menabrak rambu-rambu militer dalam demokrasi.

Baca Juga: Wanita Lebih Banyak Mengonsumsi Gula Dibanding Laki-Laki? Begini Jawabannya Menurut Survei

"Kalau saya jadi menhan, ini adalah “lampu kuning” ditabraknya rambu2 militer dalam demokrasi. TNI harus ngerti bahwa tugas dia di tengah rakyat adalah memelihara perdamaian. Sebagaimana militer berperang bukan untuk membunuh lawan tapi untuk menjaga perdamaian," cuit Fahri.

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu juga menyinggung soal 'TNI dan Polri Bersatu' yang bukan dalam ranah tugasnya dan hal itu cukup ia sayangkan.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @fahrihamzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x