Manusia Bisa Tergantikan oleh Robot, Tenaga Kerja Dituntut Harus 'Berteman' dengan Teknologi

- 18 November 2020, 10:15 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. //Pixabay/

PR TASIKMALAYA – Pemulihan ekonomi baru bisa maksimal dilakukan apabila pandemi Covid-19 sudah dapat diatasi.

Demikian dikatakan Guru Besar Fakultas Ekonomi Unpad Prof Arie Anshory Yusuf dalam webinar BPS Jabar bertema Resiliensi Ekonomi di Tengah Pandemi, menatap peluang e-commerce Jabar pada Selasa, 17 November 2020.

Recovery harus dilakukan secara menyeluruh bukan hanya mengejar angka pertumbuhan ekonomi untuk menjadi positif.

Baca Juga: Evaluasi Kerumunan di Acara Rizieq Shihab, Ahmad Riza: Bukan Masalah Copot Mencopot

"Syarat pemuihan ekonomi itu jika Coivd-19 selesai, jika masih terus naik, maka akan sulit," terangnya.

Hingga 2020, pertumbuhan ekonomi kemungkinan besar masih terkontraksi atau minus, walaupun ada perbaikan dibandingkan kwartal 3.

Ia memperkirakan, untuk di Jawa Barat pertumbuhan ekonomi akan minus antara 1,6 hingga 2,8 persen.

Kondisi tersbut menunjukan masih akan banyak pengangguran di Jabar yang perlu perhatian demikian juga dengan UMKM yang memerlukan insentif.

Baca Juga: Akan Segera Panggil Habib Rizieq, Polda Metro Jaya Selidiki Dugaan Unsur Pidana Acara Perhelatan

"Recovery jangan hanya bertujuan peningkatan pertumbuhan ekonomi, jika tidak dijaga dengan baik maka tidak semua indikator ekonomi membaik,” imbuhnya.

Pemulihan yang tidak berhasil mengembalikan pekerjaan sebelumnya akan sangat berbahaya.

"Jangan sampai mengejar pertumbuhan namun disisi lain kemiskinan dan ketimpangan justru membesar. Jadi harus benar-benar menjaga agar ketimpangan berkurang," katanya.

Terlebih dengan adanya perubahan yang serba digital, akan banyak pekerja yang tergantikan oleh komputer atau robot.

Baca Juga: Enam Orang Tewas akibat Bom Bunuh Diri di Ibu Kota Somalia

“Kita harus investasi sebanyak-banyanya agar tenaga kerja kita menjadi terdidik, supaya bisa berteman dengan teknologi. Ini yang menurut saya belum optimal. Jika tidak dilakukan resikonya kan semakin besar," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BPS Jabar Dyah Anugrah Kuswardani menyebutkan, resesi ekonomi saat ini memang sudah terjadi.

Namun, berdasarkan tren pertumbuhan ekonomi, ada perbaikan di kwartal 2 pertumbuhan ekomoni Jabar minus 5,98 persen, sementara kwartal III menjadi 4,08 persen.

Selain ada yang melambat, masih ada sektor ekonomi yang terus tumbuh pesat, diantanya bidang infokom, listrik, pengelolaan sampah, realestate dan jasa keuangan.

Baca Juga: Guna Bersaing dengan Tenaga Kerja Asing, Menaker: Jangan Main-Main dengan Sertifikasi Kompetensi

"Lapangan usaha bidang informasi dan komunikasi justru tumbuh 40 persen," tutup dia.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah