Premium dan Pertalite akan Berhenti Dijual 1 Januari 2021, MPR: Harus Ada Alternatif Lain

- 16 November 2020, 22:00 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan /Antara/

PR TASIKMALAYA - Pemberitaan tentang diberhentikannya penjualan bahan bakar minyak premium dan pertalite telah menjadi sorotan publik sejak beberapa waktu lalu.

Seperti diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Jumat, 13 November 2020, premium dan pertalite telah direncanakan untuk berhenti dijual pada 1 Januari 2021 mendatang.

Kabar tersebut pertama kali muncul pada saat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) MR Karliansyah menyampaikan bahwa hal tersebut telah disampaikan oleh seorang direktur operasi PT Pertamina (Persero) dalam sebuah pertemuan pada Senin, 9 November 2020 lalu.

Baca Juga: Dianggap Cemarkan Nama Baik HRS, FMPU DKI Jakarta Laporkan Nikita Mirzani ke Polisi

Adapun rencana diberhentikannya penjualan BBM tersebut berdasarkan pada pertimbangan kondisi lingkungan saat ini yang membutuhkan BBM yang lebih ramah lingkungan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mengatakan harus ada alternatif bahan bakar minyak (BBM) yang dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah dan murah atau bersubsidi jika jenis premium ditiadakan.

Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan di Jakarta, Senin, memberikan pandangan terkait rencana penghapusan BBM berjenis premium. Menurutnya, rencana tersebut memang diperlukan untuk mendukung lingkungan hidup, namun harus ada alternatif.

Baca Juga: BBM Jenis Premium akan Dihapus 1 Januari 2021, Syarief Hasan: Pemerintah Harus Bisa Beri Subsidi BBM

Syarief Hasan menilai bahwa berbagai kebijakan pemerintah ke depan memang sebaiknya menunjukkan keberpihakan kepada pro-lingkungan

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x