Dukung Pengembangan Riset Global Industri Halal, Wapres: Potensi SDA Harus Digali dengan Sains

- 14 November 2020, 14:40 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. //setneg.go.id

PR TASIKMALAYA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendukung peningkatan riset dalam pelaksanaan industri halal, agar Indonesia dapat memiliki landasan yang kuat untuk komoditas halal dalam negeri berdaya saing tinggi.

Kesuksesan industri produk halal di Indonesia benar-benar tergantung pada kapasitas dalam meningkatkan komoditas yang berguna, digemari pasar, dan bernilai jual tinggi. 

Hal itu ia jelaskan saat memberi sambutan dalam seminar daring Konferensi Halal Internasional yang diadakan oleh Universitas Gajah Mada (UGM) pada hari Sabtu, 14 November 2020.

Baca Juga: Setelah 20 Hari Lakukan Penyidikan, Polisi Ungkap Tambahan Tersangka Baru Kebakaran Kejagung RI

“Tanpa riset yang kuat, kita sulit untuk bersaing, apalagi mampu menguasai pasar halal dunia,” tambahnya.

Salah satu bidang riset yang dapat diandalkan menjadi metode strategis dalam peningkatan industri halal adalah observasi ilmiah mengenai bahan dan material halal agar Indonesia dapat memangkas impor bahan non-halal bagi industri dalam negeri.

“Salah satu langkah strategis tersebut adalah memperkuat riset bahan dan material halal untuk industri serta melaksanakan substitusi atas bahan non-halal material industri impor, dengan bahan material halal industri dari dalam negeri,” tuturnya.

Observasi ilmiah itu harus fokus pada pemasokan material alternatif atau substitusi untuk bahan non-halal yang selama ini menjadi sandaran industri kosmetik, obat-obatan, vitamin, makanan, dan minuman di Indonesia.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkan Indonesia Dilanda Gelombang Panas? Ini Penjelasan BMKG

“Penelitian yang ada sebaiknya tidak hanya berfokus pada pendeteksian material non-halal sebagai penunjang proses sertifikasi, namun juga berfokus pada mencari material pengganti dari material non-halal yang saat ini banyak menjadikan ketergantungan industri,” terangnya.

Ma’ruf Amin menekankan, potensi sumber daya alam (SDA) di Indonesia pun harus terus dieksplorasi lebih lanjut melalui kegiatan observasi sains demi menghasilkan material halal dan bahan substitusi bagi industri halal dalam negeri.

Wapres pun mengingatkan supaya riset halal dilakukan secara terus menerus dengan penelitian yang lain, serta mengembangkan jaringan riset global guna menciptakan terobosan baru dalam pertumbuhan industri halal.

“Para peneliti halal science Indonesia harus mampu menjalin kerja sama dengan jaringan riset halal dunia. Peneliti Indonesia juga harus tampil dan memberikan peran signifikan dalam inovasi industri halal global,” tutup wapres.

Baca Juga: Sony Interactive Entertainment Umumkan Tanggal Pemesanan PS5 di Indonesia, Harga Mulai Rp7 Jutaan

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, sampai dengan saat ini, ada dua kawasan industri halal yang terintegrasi dengan kawasan industri. 

Di antaranya, Modern Cikande Industrial Estate di Serang, Banten, dan SAFE n LOCK Halal Industrial Park yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.

Sedangkan empat kawasan industri lain masih dalam proses persiapan guna memperoleh klaster halal, yaitu Kawasan Industri Bintan Inti di Batam, Kawasan Industri Batamindo di Batam, Kawasan Industri Jakarta Pulogadung, dan Kawasan Industri Surya Borneo di Kalimantan Tengah.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x