Seperti investasi kilang minyak dari Timur Tengah yang digadang-gadang angkanya mencapai 30 miliar dolar AS dan kemudian ada juga investasi dari Softbank yang disebut mencapai 100 miliar dolar AS.
“Ternyata bodong dan hanya angin surga untuk nina bobokan Jokowi,” ujarnya.
Diketahui, ketika sidang kabinet, Jokowi sempat menjelaskan bahwa Indonesia mendapat fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dari Amerika Serikat (AS).
Untuk itu, ia meminta jajarannya memanfaatkan fasilitas tersebut untuk meningkatkan ekspor dan menarik sebanyak-banyaknya investor AS ke Indonesia.***