Baca Juga: Apresiasi Para Penggerak dan Aktivis Kerukunan Umat Beragama, Jokowi: Terutama di Level Akar Rumput
Pada masa itu, Gatot bersama tokoh pemerintahan lainnya beserta para aktivis sosial bergabung dalam aksi untuk mendukung toleransi beragama selama periode unjuk rasa di Jakarta pada bulan November 2016.
Bersama dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kapolri Tito Karnavian dan aktivis Islam seperti Yenny Wahid, mereka menggalang dukungan untuk persatuan antar agama sebagai penyeimbang dari aksi unjuk rasa yang digelar sebelumnya terhadap Gubernur DKI Jakarta beragama Kristen keturunan Tionghoa, Basuki Tjahaja Purnama yang diwarnai elemen intoleransi dan Sinofobia.
Sebelumnya, diketahui bahwa Gatot menjabat menjadi panglima TNI pada 8 Juli 2015 dan pergantian panglima TNI dilakukan pada 8 Desember 2017. Jika dilihat dari tahun kelahiran Gatot, yakni 13 Maret 1960, sang jenderal mestinya pensiun pada 1 April 2018.
Baca Juga: Joe Biden Raih Kemenangan di Dixville Notch dalam Hari Pertama Pilpres Amerika Serikat
Walaupun, Gatot sempat menyatakan bahwa pergantian jabatannya sebagai Panglima TNI berkaitan dengan instruksinya untuk memutarkan film G30S/PKI lewat kanal YouTube Hersubeno Point.
Namun, beberapa sumber menyatakan bahwa pencopotan jabatan Gatot dari Panglima TNI tersebut tidak ada hubungannya dengan ajakan menonton film G-30-S/PKI seperti yang diceritakan.
Gatot saat itu diberhentikan murni karena telah memasuki masa pensiun sebagai prajurit TNI.
Pemerintah tahu bhw memberi atau tdk memberi bintang mahaputra kpd Pak Gatot Nurmantyo (GN) pasti ada yg menyoal. Jika diberi dibilang utk membungkam, jika tak diberi dibilang diskriminatif kpd yg kritis. Tapi Bintang Mahaputra itu hak Pak GN spt jg haknya Bu Susi Pujiastuti dll.— Mahfud MD (@mohmahfudmd) November 3, 2020
***