Banjir Rendam Ciganjur Jakarta Selatan, Satu Korban Ditemukan Tewas dan Lainnya Terluka

- 12 Oktober 2020, 08:30 WIB
Ilustrasi banjir.
Ilustrasi banjir. /Pixabay/Hans

PR TASIKMALAYA - Hujan yang mengguyur Kota Jakarta pada Sabtu malam, 10 Oktober 2020, telah menyebabkan banjir di daerah Ciganjur. Petugas pemadam kebakaran DKI Jakarta diterjunkan untuk mengungsikan warga setempat.

Sebanyak 300 rumah penduduk di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jakarta Selatan, tergenang banjir dengan ketinggian air 70 cm sampai 150 cm.

Situasi ini disebabkan oleh runtuhnya tembok penyekat kali sepanjang 50 meter ini di daerah Melati Residen, sehingga air dari anak Kali Baru membeludak ke pemukiman warga.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Beredar Link Pendaftaran Kartu Prakerja Lewat Situs prakerja.vip

"Hujan cukup deras, Depok juga hujan, Kali Baru ini alirannya di Depok," ujar Alamsyah, Camat Jagakarsa, berdasarkarkan kutipan dari Antara, hari Sabtu, 10 Oktober 2020.

Alamsyah mengungkapkan bahwa banjir juga berasal dari luapan anak Kali Setu akibat curah hujan yang tinggi.

Sebagian rumah warga yang terletak di tepian kali mengalami kerusakan. Seorang warga ditemukan meninggal, yakni perempuan berusia 45 tahun.

Sementara dua orang lain yang masing-masing adalah perempuan berusia 50 dan 48 tahun terluka dalam peristiwa tersebut, yang kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Ali Sibroh.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 12 Oktober 2020: dari Siang sampai Malam Hari akan Terjadi Hujan Ringan

"Yang dua sudah dievakuasi di Rumah Sakit Sibroh, satu lagi informasinya meninggal dunia di Rumah Sakit Marinir," tutur Alamsyah.

Alamsyah berkata korban meninggal akibat tertimbun bangunan rumahnya yang rusak dihantam luapan air anak Kali Setu.

Alamsyah menerangkan pihaknya sudah menyediakan tiga tempat pengungsian untuk warga. Setidaknya seratus warga telah dievakuasi menggunakan perahu karet yang disediakan Tim SAR yang merupakan himpunan dari Basarnas, BPBD DKI, serta relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Minggu, 11 Oktober 2020, dini hari. Namun, mayoritas warga memutuskan untuk bertahan di lantai dua rumah mereka.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Luhut Binsar Pandjaitan Sengaja Kabur ke Tiongkok?

"Dinas Sosial DKI sudah mendirikan tenda di lokasi untuk warga mengungsi, yang kita butuhkan sekarang adalah bantuan makanan,"Alamsyah menyebutkan.

Hingga pukul 00.00 WIB dini hari, terdapat lima perahu karet yang siap sedia di lokasi. Tim SAR himpunan memprioritaskan ibu, balita serta lansia untuk diungsikan.

Para pengungsi pun kini sudah berada di tempat yang aman namun masih cukup dekat dengan Jalan Damai.

Palang Merah Indonesia Kota Jakarta Selatan. Dikemukakan oleh Dede Mulyadi, Humas PMI, sebanyak 600 bungkus makanan bagi warga yang masih berlindung di pengungsian akibat terkena banjir, telah didistribusikan dan dibagikan.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Luhut Binsar Pandjaitan Sengaja Kabur ke Tiongkok?

"Masih ada 271 warga terkena atau terdampak banjir di Ciganjur yang mengungsi, pagi ini kami distribusikan makan pagi 500 bungkus," kata Dedet hari minggu pagi, 11 Oktober 2020.

Berdasarkan asesmen PMI, terdapat 271 warga telah berada dalam situasi aman di sejumlah lokasi, seperti posko pendopo, pengungsian di Jalan Sadar IV, juga rumah salah seorang warga.

Keseluruhan angka pengungsi itu terdiri atas dewasa sebanyak 96 orang, lansia 37 orang, anak-anak 34 orang, dan balita enam orang.

"Warga terdampak ada di RT 04 dan RT 05 di RW 02, ada 300 rumah terendam, tempat pengungsian ada di pendopo, sekolah alam dan TK An Nur," tandasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah