Ajak Hadapi Covid-19 Bersama, Luhut Binsar Pandjaitan Dapat Undangan dari Tiongkok

- 11 Oktober 2020, 14:28 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menlu China Wang Yi. ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi/pri.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menlu China Wang Yi. ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi/pri. /

PR TASIKMALAYA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendapat undangan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi ke Yunan, Tiongkok pada 9-10 Oktober 2020.

Di mana kedua menteri membahas sejumlah kerja sama bilateral, khususnya sebagai strategi menghadapi pandemi Covid-19.

Tak hanya itu, mereka juga turut membahas mengenai perdagangan dan investasi, kesehatan, pendidikan dan riset, vaksin, e-commerce, Artificial Intellegence (kecerdasan buatan) serta pertukaran budaya dan masyarakat.

Baca Juga: Berbeda dengan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Memilih Ikuti Langkah Tolak UU Cipta Kerja

Dalam keterangan tertulis, dijelaskan berbagai permasalahan atau hal tertunda dibahas dalam pertemuan bilateral di Jakarta, Minggu 11 oktober 2020.

Luhut menjelaskan Pemerintah Tiongkok akan menindaklanjuti permohonan Indonesia agar ada peningkatan akses pasar untuk buah tropis, produk perikanan dan seafood, serta sarang burung walet dan penambahan impor batu bara dari Indonesia.

Menlu Wang Yi juga akan ikut mendorong keterlibatan perguruan tinggi Tiongkok dalam pengembangan Pusat Konservasi, Penelitian dan Inovasi Tanaman Obat Tiongkok-Indonesia di Humbang Hasudutan, Sumatera Utara.

"Pusat ini bisa kaya sekali dengan herbal yang berjumlah 30.000 spesies lebih, saya berharap dukungan dari Zhejiang University, Yunnan University, dan Pusat Riset Unggulan di Bidang Tanaman Obat dan Industri Terkait," kata Luhut.

Baca Juga: Menampilkan ITZY dan Para Youtuber Lokal, YouTube FanFest 2020 Siap Digelar Hari ini secara Virtual

Kerja sama "Two Countries Twin Parks" yang sejak tahun lalu diusulkan oleh Pemprov Fujian juga akan ditindaklanjuti oleh Menlu Wang Yi. Luhut mengharapkan kerja sama itu bisa segera direalisasikan.

Dari sisi Indonesia, sudah ada lokasi di Bintan seluas 4.000 hektare dengan infrastruktur pendukung yang sudah relatif baik.

Konsep kerja sama menurut Menko Luhut juga bisa dikembangkan menjadi "Two Countries Twin Parks with Multiple Zones", dengan menyiapkan setidaknya tiga kawasan industri yakni Bintan, Batang dan Aviarna Semarang.

Baca Juga: Dukung Sumber Energi Ramah Lingkungan, PT PLN Luncurkan Program untuk Petani Bawang Merah

Lebih lanjut, Luhut mengatakan proyek pengembangan Tsinghua South East Asia Center di Pulau Kura-Kura, di Bali juga menjadi perhatian Pemerintah Tiongkok.

Dalam pertemuan itu, Luhut menyampaikan harapannya agar Pemerintah Tiongkok dapat mendorong para profesor dan pakarnya melakukan kolaborasi riset dengan Tsinghua South East Asia Center dan agar perusahaan teknologi seperti Huawei, dan Tencent ikut berinvestasi di sana.

Menlu Wang Yi menyatakan pihak Tiongkok selalu memandang hubungan kedua negara dari sudut strategis. Kedua negara diharapkan dapat memperkokoh saling percaya politik dan terus memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan.

Baca Juga: Bertemu dengan Presiden Palestina, Israel Disebut Tak Bawa Pesan Khusus dari Pemerintahan Trump

"Kerja sama di berbagai area telah mencapai progres yang luar biasa cepat," ujar Wang Yi.

Terkait dengan kerja sama alih teknologi vaksin, Wang Yi menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara dengan kapasitas produksi vaksin terkuat di Asia Tenggara sehingga bisa menjadi peluang bagi perusahaan negeri tirai bambu.

"Kami akan mendukung perusahaan kami untuk meningkatkan kerja sama, khususnya berbagi teknologi dan pengalaman, supaya Indonesia bisa menjadi pusat produksi vaksin di kawasan Asia Tenggara," katanya.

Selain itu, kerja sama Program Pengentasan Kemiskinan Berbasis Iptek belajar dari pengalaman Tiongkok juga akan menjadi salah satu kerja sama strategis jangka panjang kedua negara.

Baca Juga: Tanggapi Soal Work From Home, BKN: ke Depannya Bisa Saja PNS Tidak Diperlukan Lagi

Wang Yi akan menindaklanjuti permintaan Luhut agar Tiongkok dapat berbagi pengalaman melalui program ini melalui K/L yang terkait.

"Di era pandemi ini, kami masih bisa membebaskan semua kemiskinan sesuai target schedule (jadwal) kami, dan ini merupakan pertama kalinya sudah menghapuskan kemiskinan murni dalam sejarah 5.000 tahun,” ucap Wang Yi.

Wang Yi menngatakan bahwa Tiongkok bersedia berbagi pengalaman dengan Indonesia, dan akan menghubungkan dengan kantor yang terkait.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x