PR TASIKMALAYA - Tradisi unik buka puasa bersama (bukber) yang hanya dijumpai di Indonesia menjadi momen yang dinilai sangat baik oleh Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Menirut Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid tradisu bukber merupakan upaya dalam mempererat silaturahmi antar umat Islam.
Tradisi bukber bukan hanya sekadar kediatan di bulan ramadhan tetapi juga sebuah bentuk kebersamaan yang mampu menggembirakan dan mengokohkan hubungan antarumat Islam di Indonesia.
Hidayat Nur Wahid mengemukakan pendapatnya saat menggelar bukber bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Ini merupakan tradisi yang menjadikan Islam dipahami oleh bangsa Indonesia sebagai agama yang menggembirakan, bisa menjadikan hidup rukun, dan mengokohkan silaturahmi," kata HNW dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, 29 Maret 2024, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Baca Juga: Cuma 2 Daerah yang Jadi Penghasil Pisang Terbesar di Kaltim, Ekspor Sampai ke AS hingga Iran
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahidmengadakan bukber di Jakarta Selatan bersama ormas Islam, dan elemen masyarakat lainnya di kediamannya.
Dia menyoroti bahwa tradisi bukber tidak hanya terjadi di masjid atau kediaman pejabat tetapi juga merambah ke rumah-rumah dan kantor-kantor.
Menurutnya, pentingnya tradisi bukber terutama setelah pelaksanaan Pemilu 2024 dan tahapan gugatan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).
Bukber dianggap sebagai momen untuk berbagi serta saling menguatkan dan meredakan ketegangan.
Baca Juga: Polda Metro Terjunkan Tim Jihandak untuk Bantu Tangani Kebakaran Gudang TNI
Hidayat Nur Wahid menyambut baik kerja sama antara MUI dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam mengundang 11 ulama dari Palestina.
Hal ini dianggapnya sebagai langkah untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Palestina baik dalam aspek ukhuwah Islamiyah maupun kerja sama bilateral.
Dia juga mengungkapkan rencana adanya Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama dengan 11 ulama dari Palestina di Gedung MPR DPR RI.
Besar harapannya acara yang digelarnya tersebut akan menjadi bukti bahwa silaturahmi melalui bukber dapat dilakukan oleh siapa pun, bahkan di MPR.
Dengan mengundang pimpinan MPR, DPR, ormas Islam, dan Menteri Luar Negeri, HNW pun berharap tradisi bukber di MPR dapat bermakna.
Hidayat menyampaikan bahwa agama Islam membawa rahmat dan bukber membawa keberkahan yang meliputi mengokohkan ukhuwah, kerja sama, serta saling memahami dan menguatkan.
Bukber tidak hanya menjadi momen untuk menguatkan hubungan antarumat Islam di Indonesia tetapi juga menjadi wadah untuk menunjukkan kepedulian terhadap sesama umat Islam yang mengalami kesulitan, seperti di Palestina Gaza atau bahkan Rohingya.
Dengan demikian, tradisi bukber tidak hanya menjadi simbol kebersamaan umat Islam, tetapi juga sebagai wujud nyata kepedulian sosial dan kemanusiaan.***