“Dengan lambang kearifan lokal, lalu grafik, yang dikemas sedemikian rupa. Hasil reproduksi itu bisa disebar ke media sosial atau juga ke handphone masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Tiongkok Punya MRT Tercepat di Dunia, Melaju hingga 160 Kilometer per Jam
Selain hal tersebut, hal lain yang dapat dilakukan oleh paslon seperti monitoring dengan menggunakan kamera drone. Tujuannya untuk mengetahui secara langsung kondisi masyarakat.
“Jadi dari hasil monitoring drone, ditambah komunikasi virtual aplikasi zoom atau yang lain, saya kira sangat efektif, dan masyarakat akan merasa sangat dekat dengan si calon.
“Semua itu dilakukan daring bahkan tidak ada lagi kampanye langsung, maka orang yang mengatakan covid berbahaya menjadi tidak terbukti,” jelasnya.
Baca Juga: Pemkot di Surabaya Sasar Sejumlah Pesantren untuk Pemeriksaan Covid-19
Emrus menambahkan, agar semua paslon dapat melakukan hal serupa agar tidak mengumpulkan massa di saat pandemi.
“Marilah kita kampanye dengan cara milenial. Kampanye dengan mengumpulkan banyak orang itu jadul,” tandasnya.***