PR TASIKMALAYA - Dalam masa kampanye Pemilu 2024, Dosen Ilmu Politik dan International Studied Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam memberikan tanggapan perihal kegiatan kampanye di Pondok Pesantren.
Menurutnya, kampanye Pemilu 2024 di pondok pesantren yang dilakukan sebagian peserta dianggap tidak efektif untuk mendulang suara saat tahapan pemungutan suara.
"Efektivitas kampanye di pesantren tentunya tidak seefektif dahulu," kata Ahmad Khoirul Umam sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Ahmad menceritakan, bagaimana pesantren di Jawa Timur yang berbasis nahdiyin (warga Nahdlatul Ulama) sangat kuat dan loyal kepada kiai.
Baca Juga: Aturan Kampanye Pemilu 2024: Bawaslu Minta Peserta Tidak Membawa Anak
Hal itu, membuat para pengikut salah satu kiai memiliki pilihan politik yang sama di setiap Pondok Pesantren.
Literasi politik yang kuat dan masuk ke lingkungan pesantren, menurutnya bisa membuat pengikut memiliki pilihan politik sendiri.
Akibatnya, tingkat loyalitas para pengikut kepada para kiai dalam pilihan di dunia politik bisa semakin turun.
"Sekarang, penghormatan pada kiai sering kali tidak dimaknai sebagai bentuk keharusan memiliki pilihan politik yang sama dengan kiai," ujarnya.