Ia menilai seharusnya Menag mempromosikan agar masyarakat bisa kembali pada agama dengan belajar agama yang baik, memakmurkan masjid, menghafal Alquran, dan lainnya.
"Bukan malah menebar ketakutan dengan menuduh orang belajar agama, punya pemahaman agama yang baik, bahkan hafiz sebagai pintu masuk radikalisme," ujrnya lagi.
Baca Juga: Sempat Buron, Mantan Dirut TransJakarta Digiring ke Lapas Salemba
Tak sampai di situ, ia bahkan mengklaim bahwa Menag tidak memiliki dasar keagamaaan.
"Ini menunjukkan menteri agama tidak paham peta masalah kebangsaan dan denyut nadi keberagamaan khususnya umat Islam," ucap Jazuli, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Warta Ekonomi dengan judul Merasa Tersakiti oleh Pernyataan Menag, PKS: Dia Gak Paham Islam.
Kesimpulan yang dilontarkan Menag itu ia nilai karena dasar tersebut yang kemudian membuat Menag mengucapkan pernyataan yang kontraproduktif dan menyakitkan umat.
"Ini berbahaya karena kebijakan negara bisa salah kaprah," sambungnya.
Baca Juga: Penjelajah Bumi Datar asal Italia Cari Ujung Dunia, Berakhir Tersesat dan Jalani Karantina
Ia kemudian meminta Menag dan jajaran Kementerian Agama, tidak lagi gegabah dalam membuat pernyataan soal radikalisme dengan stereotype tertentu kepada umat Islam.
Diberitakan Sindonews, Umat Islam tegas melawan radikalisme dan terorisme karena jelas bukan bagian dari ajaran Islam.