Network
PR TASIKMALAYA - Pemerintah berencana melakukan sensor pada seluruh film yang berada dalam platform nonton film secara online. Dalam hal ini, kategori platformnya adalah over-the-top (OTT).
Perencanaan kebijakan ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan di tengah publik. Pasalnya, selama ini tujuan lain untuk menonton film melalui platform pasti salah satunya adalah untuk menghindari sensor film yang ada di Televisi.
Oleh karenanya, agar tak keliru memahami dan menanggapi kebijakan pemerintah yang satu ini. Perlu untuk mengetahui alasan dari kebijakan sensor film di platform streaming online tersebut.
Dalam artikel ini, akan dipaparkan sejumlah alasan mengapa pemerintah hendak melakukan sensor pada film yang beredar di platform nonton online yang resmi dan legal.
Baca Juga: Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares Tegaskan Timnya Sangat Siap Bertanding Melawan Persis Solo
Melansir akun Instagram @indonesiabaik.id, pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) IKP Kemenkominfo, Usman Kansong menyatakan bahwa sensor film juga harus dilakukan di platform nonton online.
Kebijakan ini memiliki alasan yang berakar dari adanya tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut adalah kebijakan yang adil menurut Usman.
Melalui sensor film yang tak hanya dilakukan di Televisi, melainkan juga di platform nonton online. Membuat kebijakan ini menjadi adil bagi kedua belah pihak, terkhusus penyedia layanan nonton film.
Usman juga menyebutkan alasan lainnya dari kebijakan sensor film ini. Menurutnya adalah untuk mengatasi adanya tontonan yang dianggap melanggar etika di tengah masyarakat.
Seperti misalnya adegan merokok yang dalam Televisi adegan tersebut mendapatkan sensor. Adegan merokok sebagai hal yang dianggap melanggar etika tersebut juga harus dikenakan sensor dalam platform nonton online.
Selain itu, pemerintah juga berupaya memberantas konten pornografi yang ada dalam sebuah film. Atas hal itu, upaya sensor film konten fornografi dalam platform nonton online adalah langkah yang diambil.
Tujuan dan alasan lain dari adanya kebijakan sensor film di platform nonton online ini ditambahkan oleh pernyataan Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi.
Dirinya menyatakan bahwa hal itu dilakukan untuk mngatur tayangan dan mendorong kesamaan perlakuan dengan tayangan Free to Air (FTA) seperti di stasiun Televisi pada umumnya.
Tujuan ini nantinya akan memungkinkan masyarakat yang hendak mengakses film di platform online tidak dikenakan biaya, alias gratis.***
