Ketua DPP Gerindra: Prabowo Subianto Kerap Dapat Narasi Negatif tentang Isu Penculikan

- 28 Agustus 2023, 09:37 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat acara peresmian Rumah Pemenangan Relawan Prabowo Presiden 2024 di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (15/8/2023). Acara tersebut dalam rangka meresmikan Rumah Pemenangan Relawan Prabowo Subianto serta deklarasi dari relawan Jokowi untuk Prabowo. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nym.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat acara peresmian Rumah Pemenangan Relawan Prabowo Presiden 2024 di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (15/8/2023). Acara tersebut dalam rangka meresmikan Rumah Pemenangan Relawan Prabowo Subianto serta deklarasi dari relawan Jokowi untuk Prabowo. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nym. /ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO

PR TASIKMALAYA - Menjelang Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres 2024), Prabowo Subianto sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti pemilihan tersebut serta merampungkan satu nama cawapres yang mendampingi dirinya.

Walaupun demikian, Prabowo Subianto seringkali mendapatkan narasi yang negatif saat mengikuti Pilpres, termasuk Pilpres 2024 mendatang. Hal ini diakui oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Dasco menyebut narasi negatif dari masyarakat kepada Prabowo sangat beragam, serta menyinggung salah satu kasus yang cukup terkenal yakni kejadian 98.

Kemudian, Dasco melihat narasi negatif yang dilemparkan ke Prabowo, terlihat seperti daur ulang serta diangkat lagi dalam bentuk yang berbeda atau sama.

Baca Juga: Pengamat Sebut PSI Berpotensi Mendukung Prabowo Subianto Karena Hal Ini

“Setiap memasuki tahun perjuangan, Pak Prabowo kerap mendapatkan narasi negatif daur ulang tentang isu penculikan, pelanggaran HAM, kebangkitan Orde Baru hingga isu kejahatan lingkungan,” kata dia pada 27 Agustus 2023 dikutip dari ANTARA.

Menurut dia, narasi negatif yang bertujuan untuk menjatuhkan Prabowo dimainkan oleh para oknum yang tidak terima dengan hasil elektabilitas dari berbagai lembaga survei.

Ia pun mengatakan bahwa publik sudah cerdas dan tidak mudah tergiring dengan opini yang tidak memiliki faedah, serta bisa dipatahkan dengan fakta yang ada.

“Publik sudah cerdas, dan tidak mudah lagi digiring dengan isu-isu seperti ini karena semua tudingan yang ditujukan sangat mudah untuk dijawab dan dipatahkan,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x