Network
PR TASIKMALAYA – Kasus penipuan tiket konser Coldplay sudah mulai menemukan titik terang dan sebagian pelaku sudah ditangkap, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi mulai beberkan motif dari pelaku.
Menurut Syahduddi, motif pelaku penipuan tiket konser Coldplay diketahui cukup simple yaitu balas dendam. Pelaku berinisial BT (23) melakukan motif tersebut sejak konser Blackpink.
Syahduddi mengatakan jika pelaku BT melakukan balas dendam tersebut karena pernah ditipu saat konser Blackpink, sehingga saat konser Coldplay melakukan tindakan serupa untuk melawan.
“Motif daripada pelaku melakukan tindak pidana ini karena katanya mau balas dendam, karena dia juga dulu pernah ketipu,” ujar dia saat beberkan motif pelaku penipuan tiket konser Coldplay pada 9 Juni 2023.
Baca Juga: Penipu Tiket Konser Coldplay Berhasil Dibekuk, Motif Pelaku Ternyata untuk Balas Dendam
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News, ia menjelaskan sang pelaku penipuan tiket Coldplay dulunya pernah tertipu soal tiket konser Blackpink di tahun 2022 hingga mencapai Rp 15 juta.
Maka dari itu, pelaku melampiaskan penipuan yang menimpa dirinya dengan menipu orang lain dengan tiket konser Coldplay.
“Pernah ketipu waktu mau beli tiket konser Blackpink pada bulan Februari. Jadi awal-awal akhir tahun 2022, dia memesan tiket Blackpink, kemudian di bulan Februari dia tertipu hampir kurang lebih sekitar Rp 15 juta.
Karena dia kecewa ditipu sama orang, akhirnya dia membalas dendam katanya dengan menipu orang yang akan membeli tiket Coldplay,” tuturnya.
Baca Juga: Tes IQ: Takut Ketinggalan Konser Coldplay, Pria ini Sangat Panik! Jika Jeli, Temukan Perbedaannya
Diberitakan sebelumnya, Syahduddi menjelaskan bahwa pelaku melancarkan aksinya menggunakan akun Twitter dengan nama pengguna @ColdplayJKT.
“Pelaku awalnya melalui media sosial Twitter dengan akun @ColdplayJKT memberikan informasi bahwa yang bersangkutan ataupun pelaku ini akan menjual tiket Coldplay,” ujar Syahduddi pada hari yang sama.
“Kemudian ada beberapa orang yang merespon, salah satu orang yang merupakan pelapor atas nama DA ini kemudian membalas cuitan pelaku di media Twitter ini dan kemudian berlanjut dengan komunikasi melalui WhatsApp,” lanjutnya.
Ia melanjutkan bahwa akun Twitter tersebut dengan identitas lain, yakni menjadi seorang perempuan berinisial A.
Baca Juga: TES IQ: Naik Pesawat Buat Nonton Coldplay Senengnya Gak Karuan, Ada yang Tahu Perbedaanya Apa?
“Pada saat komunikasi melalui WhatsApp, pelaku mengirimkan identitas atas nama orang lain. Itu atas nama seorang perempuan berinisial A dengan KTP dan selfie seolah-olah dia sebagai perempuan. Padahal pelaku ini laki-laki,” tuturnya.***
