Bisa Tersenyum di Televisi, Penyair Zawawi Imron Sebut Dua Syarat Jadi Koruptor

- 18 Agustus 2020, 18:04 WIB
Ilustrasi korupsi.*
Ilustrasi korupsi.* /Pikiran Rakyat/

PR TASIKMALAYA - Radio Republik Indonesia (RRI) mengadakan acara bertajuk 'Indonesia Merdeka Covid 2020 dan Korupsi'.

Acara tersebut dihelat di Auditorium Abdul Rahman Saleh RRI Jakarta pada Senin, 17 Agustus 2020 kemarin.

Dikutip dari RRI, penyair D. Zawawi Imron turut hadir dalam acara tersebut, ia pun membawakan sebuah puisi berjudul 'Lagu Sumbang Untuk Koruptor'.

Baca Juga: Akan Mendapatkan Pemeran Utama, Jisoo BLACKPINK Siap untuk Bintangi Drama 'Snowdrop'

Dalam puisi tersebut, Zawawi menyampaikan kritik terhadap koruptor lewat syair yang dibalut layaknya sebuah pantun.

"Buah delima, buah kopyor, karung goni membungkus nangka, syarat utama jadi koruptor harus berani masuk neraka," kutipan awal puisinya.

Pria yang lahir 75 tahun lalu itu melantangkan puisi tersebut dibalut dengan musik dari Dwiki Dharmawan.

Baca Juga: Kasus Djoko Tjandra Terus Berlanjut, Polri Menyampaikan Ada Tiga Bagian dalam Penyidikan

"Naik motor keliling Jawa, mampir minum di Kota Bekasi. Syarat koruptor yang nomor dua, bisa tersenyum di televisi," lanjutnya.

Disangga tongkat, pria yang akrab disapa Cak Imron itu juga membawakan puisi berjudul 'Tanah Sajadah' dengan santai.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x