PR TASIKMALAYA - Lembaga survei Magna Charta Politika merilis hasil survei terbaru mengenai simulasi pasangan capres dan cawapres.
Di antara pasangan-pasangan yang bakal maju pada Pilpres 2024, nama Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berhasil mengalahkan pasangan lainnya.
Menurut survei, pasangan Anies Baswedan dan AHY unggul dari beberapa kompetitor jelang Pilpres 2024 mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Kajian Magna Charta Politika Wildan Ramadhan Wijaya pada Jumat, 17 Maret 2023.
"Pasangan Anies-AHY unggul untuk semua simulasi pasangan calon," kata Wildan pada Jumat, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Dia menjelaskan bahwa dalam simulasi empat pasangan calon, pasangan Anies-AHY meraih elektabilitas tertinggi dengan perolehan 31,4 persen.
Sementara itu, pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir sebesar 19,7 persen, diikuti Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar sebesar 15,9 persen dan pasangan Puan Maharani-Andika Perkasa sebesar 11,7 persen
Yang belum menentukan pilihan atau tidak menjawab sebanyak 21,3 persen.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Daging Sapi di Pangkalpinang Sangat Mahal Jelang Ramadhan!
Dalam simulasi tiga pasangan, Anies-AHY unggul jauh dengan 37,8 persen. Namun hasil persentase Prabowo Subianto-Muhaimin menjadi naik sebesar 24,7 persen.
Tetapi, pasangan Ganjar-Erick malah menjadi turun dalam hasil persentase sebesar 15,3 persen dalam survei tersebut.
Sementara itu, yang belum menentukan pilihan dan tidak memilih justru naik sebesar 22,2 persen.
Pada simulasi dua pasangan calon, pasangan Anies-AHY memperoleh elektabilitas sebesar 40,9.
Baca Juga: Update Terbaru Kenaikan Gaji Pensiunan PNS Tahun 2023, Segini Nominalnya
Pasangan Prabowo-Puan hanya mendapatkan perolehan elektabilitas sebesar 30,2 persen.
Sementara itu, yang belum menentukan pilihan dan tidak memilih sebesar 28,9 persen.
Sebagai informasi, survei tersebut dilakukan pada 9-18 Maret 2023 mengambil populasi warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum ketika survei dilakukan.
Rinciannya adalah sampel diambil dari 34 provinsi di Indonesia dan populasi dipilih secara acak sebanyak 2.000 responden, dengan margin of error 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***